4 KEMATIAN PERMATA YANG BERHARGA (4)

Setelah beberapa menit kemudian, Pavlo mengembalikan semua peralatan milik Biserka yang tadi sempat diambil dan di non-aktifkan semua aksesnya oleh kawanan mafianya.

"Hei Nona cantik yang galak. Ini kukembalikan kepadamu semua. Tidak usah berterima kasih kepadaku, aku tahu aku orang yang sangat murah hati. Jadi tolong terimalah niat baikku ini," ucapnya melantur kepada Biserka dengan sangat narsis sekali.

Biserka pun langsung memasang wajah jijik tidak setuju dan sangat tidak ramah setelah mendengar perkataan Pavlo tadi dan berkata, "Narsis sekali Anda Tuan! Murah hati darimananya? Dan niat baik apanya?! Sejak awal saja niatmu dan kawanan berandalanmu untuk menyerang dan membawaku kemari sudah tidak baik! Ditambah dengan mengambil semua peralatanku dan menon-aktifkan aksesnya!"

"Coba kamu pikirkan lagi, dilihat dari sisi mananya dirimu bisa dikatakan murah hati dan memiliki niat baik?! Sembri più un diavolo (Kamu lebih terlihat seperti iblis), Pavlo, atau lebih tepatnya adalah seorang asisten mafia dari seorang mafia yang paling berbahaya di Italia!" jawab Biserka ketus kepada Pavlo, dan menekankan kata-kata terakhirnya sebagai tanda bahwa dia sudah mengetahui identitas asli Pavlo.

Pavlo pun tersenyum mendengar jawaban dari Biserka tersebut dan sedikit terkejut, karena hanya dalam hitungan menit setelah semua peralatan Biserka dikembalikan kepadanya, dia sudah dapat mengetahui identitas asli Pavlo sebenarnya.

"Tidak heran kau disebut sebagai agen CIA terbaik di generasimu, aku cukup mengagumimu Nona!" lanjut Pavlo terkagum dan memuji Biserka.

"Kalau begitu Tuan Pavlo, bukankah seharusnya kau menarik ucapanmu sebelumnya? Karena perkataanmu mengenai diriku adalah salah. Aku bukanlah seorang amatir seperti yang kau kira, melainkan seorang professional, bukankah begitu Tuan Pavlo?!" ujar Biserka meminta pengakuan Pavlo dan menginginkan pria itu menarik perkataan sebelumnya yang mengatakan dirinya seperti amatir dibandingkan seorang agen terbaik CIA di generasinya.

"Kemampuanmu yang masih seperti ini serta sikap dan emosimu yang sekarang, belum layak untuk mendapatkan sebutan professional ataupun agen terbaik dariku Nona. Belajarlah lagi dan perbaiki semua emosimu itu, mungkin aku akan menarik perkataanku nantinya dan memberikanmu sebutan yang selayaknya," jawab Pavlo dengan sangat santai dan tersenyum manis sembari duduk di hadapan Biserka.

"Persetan denganmu brengsek! Lihat saja nanti! Akan kubuat kau menyesali semua perkataanmu mengenai diriku dan akan kutunjukkan padamu bahwa kau telah salah menilaiku!" ujar Biserka dengan sangat kesal dan tidak terima dengan semua ucapan Pavlo.

"Baiklah, aku akan sangat menantikannya Nona cantik yang bodoh," bisiknya di telinga Biserka dan segera beranjak dari kursi tersebut.

Biserka pun kehabisan kata menjawab semua ucapan dan kelakuan Pavlo, dia sedang berpikir makhluk seperti apa dan manusia jenis apa Pavlo ini. Biserka sangat membenci Pavlo setelah semua perkataan yang ia lontarkan kepada Biserka dan semua kelakuannya yang mebuat Biserka semakin geram kepadanya. Akan tetapi Biserka pun langsung teringat bagaimana keadaan Verasha, rekannya itu. Dia pun segera meminta Pavlo untuk menjelaskan alasannya dan kawanan mafianya itu menyerang dan membawanya paksa ke tempat ini.

"Sudahlah, aku malas berdebat dengan orang narsis sepertimu! Sekarang coba jelaskan alasanmu dan kawanan mafiamu itu mengapa menyerangku dan menghalangiku?!" ucap Biserka meminta penjelasan kepada Pavlo dan sekelompok pria yang menyerangnya tadi.

"Kami mendapatkan perintah untuk menjaga keselamatanmu selama berada di Shanghai, dan menjauhimu dari tempat-tempat yang berbahaya Nona," ujar Pavlo dengan nada bicaranya yang ramah dan sopan seperti biasanya.

"Melindungiku? Mengapa? Siapa yang memberikanmu perintah itu? Dan apa maksudmu dengan menghalangiku untuk datang ke tempat yang berbahaya? Dilihat dari sikapmu dan responmu yang seperti itu, kamu dan kawanan mafiamu itu sudah tahu bukan bahwa aku akan pergi ke Venue Bar? Bukankah tempat itu sama saja seperti tempat dimana kita berada sekarang?!" ujar Biserka dengan mengajukan banyak sekali pertanyaan kepada Pavlo dan kebingungan dengan semua pernyataan Pavlo.

"Wah wah wah, pertanyaanmu banyak sekali Nona. Baiklah akan kujawab pertanyaanmu itu satu-persatu dan menjelaskan situasi ini."

"Seperti yang kamu ketahui tadi, aku adalah seorang asisten mafia paling berbahaya di Italia. Bos ku, Benvolio, menugaskanku dan kawanan mafianya yang ada di Shanghai untuk menjamin keselamatanmu selama berada di Shanghai. Aku pun tidak tahu alasan mengapa beliau memberikan kami tugas seperti bodyguard ini. Dan mengapa kami mengahalangimu saat berkendara menuju Venue Bar? Itu karena kami mengetahui akan ada serangan terorisme yang dilancarkan di tempat tersebut," jawab Pavlo dengan panjang lebar menjelaskan kepada Biserka.

"Tunggu, apa katamu barusan? Serangan terorisme di Venue bar?! Mengapa tidak kau katakan padaku sedari awal? Rekanku ada disana sekarang! Dia pasti mencoba menghubungiku dan mencariku sebelumnya dan pasti tidak bisa karena kau matikan semua akses yang bisa terhubung denganku, dasar brengsek!"

"Ya, Tuhan! Apa rekanku akan mati disana?! Ah persetan denganmu, aku akan pergi sendiri melihat situasinya langsung dan menemukan rekanku itu!" ujar Biserka panik dan sangat terkejut dengan jawaban yang Pavlo berikan.

Biserka pun segera beranjak dari duduknya dan hendak keluar dari Mint untuk datang ke Venue Bar dan menemukan rekannya, Verasha.

Pavlo segera mengehentikan langkah Biserka, dia pun sama terkejutnya setelah mengetahui rekannya Biserka ada di tempat itu dan besar kemungkinan bahwa rekannya Biserka telah mati disana terkena serangan teroris. Pavlo sedikit frustrasi memikirkan kejadian ini.

Biserka mencoba untuk percaya kepada Pavlo dan menyetujui perkataan Pavlo tadi. Walaupun dia tidak datang langsung ke lokasi, dia menggunakan seluruh kemampuannya dalam menghack demi melacak dan menghubungi Verasha. Namun, sangat disayangkan semua cara yang telah dia lakukan tidak ada satupun yang berhasil melacak keberadaan rekannya itu maupun menghubunginya. Biserka sangat cemas dan khawatir terhadap keselamatan Verasha saat ini. Dia berdoa di dalam hatinya agar Tuhan menyelamatkan nyawa Verasha dan menjamin keselamatannya dimanapun Verasha berada dan apapun yang sedang terjadi padanya saat ini.

***

Surabaya, Indonesia pukul 5 sore.

KANTOR KEJAKSAAN NEGERI SURABAYA.

Vla telah memberitahukan Mataya informasi yang telah dia dapat dari emailnya tadi siang, yang mengabarkan keberadaan Biserka, saudari kembarnya Mataya.

Mataya sedikit lega mendengar kabar yang disampaikan Vla tersebut dan kini emosinya sudah sepenuhnya terkendali. Dia tidak berencana menyusul adiknya itu. Karena dia mencoba percaya kepada Biserka, bahwa dia bisa berhasil melaksanakan misi yang sangat bahaya ini sekaligus memberikan kesempatan padanya untuk membuktikan bahwa dia mampu dan pandangannya terhadap Biserka selama ini yang lemah dan tak berpendirian mungkin saja salah.

Namun baru saja pikirannya meyakinkan dirinya, Mataya tiba-tiba dikejutkan dengan pesan dari sahabatnya yang merupakan duta besar Maroko di China, yang mengabarkan bahwa ada serangan teroris di tempat Biserka menjalankan misinya.

Message

Mataya this is me, Ahmed. I wanted to inform you that the place where Biserka carry out her mission had a terrorist attack. Most likely to be in danger, I will mobilize troops to search for it. But it is also better for you to come directly to Shanghai.

(Mataya ini aku, Ahmed. Saya ingin memberi tahumu bahwa tempat Biserka menjalankan misinya terdapat serangan teroris. Kemungkinan besar dia dalam bahaya, saya akan mengerahkan pasukan untuk mencarinya. Tetapi lebih baik juga bagi Anda untuk datang langsung ke Shanghai).

Ahmed.

Mataya pun sontak terkejut membaca pesan tersebut dan segera menyuruh Vla untuk mengecek dimana keberadaan spesifik Biserka saat ini dan memastikan alat pelacak khusus yang Biserka dan Mataya gunakan tetap saling terhubung.

"Mengapa saat aku ingin mempercayaimu bahwa kau mampu, kau malah terjebak disituasi itu Biserka?" lirih Mataya dengan nada kecewa dan cemas.

-bersambung-

*Note*

Halo semuanya, apa kabar? Terima kasih sudah mengunjungi ceritaku, aku harap kalian akan suka dengan cerita yang kutuliskan ini. Terima kasih pula kepada kalian semua yang telah mensupport cerita ini dan juga memberikan feedback serta ulasan yang sangat positif. Aku sangat berterima kasih sekali. Aku harap kalian tidak akan bosan dengan ceritaku ini dan menemaniku hingga akhir chapter cerita ini.

Aku ingin menginformasikan jadwal update chapter selanjutnya, yaitu aku akan update pada hari sabtu dan minggu. Aku juga akan sering memberikan jadwal bonus update di hari jumat. Semoga kalian tidak kecewa dengan jadwal update ceritaku ini, terimakasih.

avataravatar
Chapitre suivant