webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
402 Chs

Terlanjur Cinta

"H—Hesti," ucap Kurnia di tengah rengan mereka berdua. "P—ponselku. Itu pasti Keisha. Ber—berhenti sebentar."

Namun kemudian ponsel itu hening, Hesti menyeringai dan terus saja menggoyangkan pinggulnya dengan begitu liar.

"Tidak, Keisha pasti paham," ucap Hesti seraya tersenyum senang, lalu mengecup bibir Kurnia yang menengadah kepadanya. "Dia pasti tahu ayahnya sedang butuh istirahat."

"Kumohon, Hesti… se—sebelum terlambat!"

"Ini sudah terlambat, Sayang," ucap Hesti. "Penismu sudah berada di dalam tubuhku. Nikmatilah sebagaimana aku menikmati ini."

Dan ya, Hesti tak hendak mendengar protes dari laki-laki itu, lagi. Jadi, kembali ia benamkan wajah sang pria di belahan dadanya yang empuk dan kenyal.

Sepuluh menit kemudian, Kurnia mengejang, ia mencoba mendorong Hesti, namun wanita itu tetap memeluknya dengan erat, dan tetap menggenjotkan bokongnya dengan begitu liar.

"Keluarkan, Sayang," bisik Hesti dengan wajah menengadah dan mata terpejam. "Keluarkan semuanya!"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com