webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
402 Chs

Terhempas

Setetes cairan merah pekat mengalir perlahan dari liang kewanitaan sang gadis yang terlihat penuh sesak oleh batang kemaluan sang pria.

Andham mengecup bibir yang setengah terbuka dan tengah mengerang-erang dengan halus itu. Mengulumnya dengan penuh perasaan. Ia tidak ingin terburu-buru menikmati semua ini, sebab ia tahu, ini adalah yang pertama dan terakhir baginya untuk bisa bercumbu dengan gadis tersebut.

"Andham…" erang Delima sembari menatap sayu wajah sang pria di atasnya itu. "S—sakit…"

"H—hanya sebentar, Sayang," bisik Andham. "Hanya sebentar…"

Dan kemudian, dengan perlahan-lahan dan masih dengan melumat bibir sang gadis, Andham menggerak-gerakkan bokongnya. Dengan perlahan saja, sebab ia tak hendak menyakiti tubuh gadis tersebut lebih jauh.

Dengan tetap memberikan stimulasi di bibir dan pada buah dada sang gadis, perlahan-lahan Andham akhirnya dapat memberikan sesuatu yang sudah seharusnya dirasakan oleh sang gadis. Kenikmatan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com