Delima melangkah riang sembari berdendang, dendang yang hanya berupa suara berdengung saja, tanpa lirik apalagi tambahan irama kendang. Tidak, hanya suara bergumam lirih itu saja yang berkumandang.
Langkah kaki yang ringan membuatnya tiba di areal tebing rendah berbatu di mana terdapat sarang-sarang lebah liar.
Tapi, ada seorang pria setengah baya yang telah terlebih dahulu berada di sana. Dan jelas di mata Delima bahwa pria itu sedang mencoba menjangkau sebuah sarang lebah. Mungkin dia sedang membutuhkan madu-madu lebah itu, bukankah madu lebah liar sangat bermanfaat bagi tubuh manusia?
Si pria setengah baya memang sedikit kesulitan. Lebah-lebah yang ada seolah tidak membiarkan tangannya mendekati sarang mereka.
Lagi pula, di mata Delima, pria setengah baya itu tidak memiliki kecakapan khusus untuk memanen madu lebah hutan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com