webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
402 Chs

Sang Purnama

"Bukankah itu sesuatu yang buruk?" ujar Keisha seakan memprotes denga apa yang diucapkan Delima tersebut. "Bahkan terdengar sangat buruk."

"Kurasa tidak. Kamu tidak mengetahui alasan di balik itu, Kei."

"Memang. Aku memang tidak mengetahui alasan di balik apa yang kaummu lakukan itu kepada kami para lelaki. Tapi setidaknya, meninggalkan orang yang sudah kau pilih, memaksa mereka untuk melupakan kalian… ini, terdengar sangat buruk dan menyedihkan untukku."

Itu sama saja dengan kelakuan para lelaki hidung belang, pikir Keisha. Mengencani para pelacur demi melampiaskan hawa nafsu, dan kemudian pergi meninggalkan mereka seolah meraka bukanlah makhluk bernyawa. Seolah mereka tidak memiliki hidup yang berharga sama sekali.

Ya, itu terdengar sama. Meski hal ini adalah kebalikan dari apa yang diucapkan Delima, pikir sang pemuda.

"Mungkin… ya, mungkin kau benar. Hanya saja, memang sudah begini jalan hidup kami, Kei. Apa kami harus menentang ketetapan Tuhan, Kei?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com