webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
402 Chs

Saksi Bisu

Keisha melirik layar ponsel di tangannya, pukul 02:12 dini hari. Sampai sejauh itu, ia belum bisa tidur sama sekali semenjak ia baru sampai ke rumah orang tuanya itu jam 11 malam sebelumnya.

Banyak hal yang memenuhi setiap ruang di dalam kepalanya yang membuat Keisha merasa kepalanya berdenyut-denyut luar biasa. Dan yang terbesar di antara itu semua adalah tentang Delima.

Sang pria 28 tahun akhirnya bangkit, duduk di tepian ranjang dengan menekur, bertopang kedua tangan dengan siku berada di lutut. Ia meremas-remas kepala yang terasa hendak pecah saja.

Padahal, malam itu tidaklah panas. Lagi pula, suhu udara di pedalaman Lampung, di kawasan rumah Keisha itu termasuk sejuk. Hanya saja, tubuh setengah telanjang itu justru terlihat berkeringat.

Dengan hanya memakai celana pendek itu saja, Keisha akhirnya bangkit, menuju ke arah jendela kamarnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com