webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
402 Chs

Malam yang Berkecamuk

Sebenarnya, Kurnia ingin berbicara dengan Keisha andai saja anaknya pulang lebih awal di malam itu.

Tapi, tidak.

Keisha bahkan belum pulang ketika Kurnia bersabar menunggu hingga jam dua malam. Tidak ada yang bisa terpikirkan oleh Kurnia selain anaknya itu pastilah menginap di tempat lain, atau setidaknya di rumah Arni.

Kurnia duduk melamun seorang diri di ruang keluarga. Tatapannya nanar memandangi lantai berlapis ambal di bawah meja bundar itu.

Berulang kali helaan napas yang panjang terdengar dari mulutnya, lalu helaan itu berubah menjadi suara desahan yang panjang, begitu lirih begitu sedih.

Segala kekesalan, kemarahan dan kekecewaan bertumpuk menjadi satu menyesakkan dadanya. Dan perlahan-lahan semua itu berubah menjadi kesedihan yang mendalam.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com