webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
402 Chs

Malam Terakhir

Andham dan Delima masih duduk di tepian pantai dari sebuah pulau kecil yang berada sangat jauh di tengah samudra, sisi barat dari Pulau Sumatra.

Sang pria memeluk sang gadis yang sejatinya adalah seorang Putri Duyung itu dari belakang, dan sang gadis terlihat begitu tenang menyandarkan punggungnya ke dada sang pria.

Ya, keduanya masih bertelanjang bulat saja sebab mereka telah menghabiskan beberapa jam belakangan dengan bersanggama di pantai tersebut, di alam terbuka, tanpa gangguan dari makhluk-makhluk lain, kecuali teman yang sangat menghibur yakni deburan ombak dan suara angin malam.

Andham masih betah menciumi bahu sang gadis, memeluk perutnya dengan erat seolah tak hendak melepaskan gadis tersebut. Tak hendak kehilangan sang gadis meskipun ia tahu, keinginannya itu hanyalah mimpi yang tidak mungkin terwujud.

"Rembulan sudah tinggi, Andham," ujar Delima seraya menengadah menatap cahaya lembut laksana lampu raksasa yang tergantung di langit gelap. "Kau tak hendak kembali?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com