Hanya saja, ketika Wilma memutuskan untuk memberi tahu kepada Keisha tentang tragedi yang menimpa anak perempuannya itu, Wilma akhirnya tidak bisa lagi menahan-nahan tangisnya.
Jadilah wanita itu tertunduk dengan menutupi wajahnya dengan telapak tangannya, tubuh itu bergetar sebab ia masih berusaha menahan tangisnya.
Keisha menghela napas dalam-dalam, tujuan awalnya mendatangi rumah ini hanyalah ingin belajar banyak hal tentang berlian dan batu permata dari Pramudya, dan kini, ia harus dihadapkan dengan istri Pramudya yang terlihat menyedihkan dengan tangisnya yang tertahan-tahan itu.
Ini… membuatku serbasalah saja, pikir Keisha.
Namun, pada akhirnya Keisha bangkit dari duduknya, lalu mendekati Wilma dari sisi kanan wanita itu sendiri. Keisha duduk di samping Wilma, lalu mengusap-usap bahunya dan kemudian ke punggungnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com