webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
402 Chs

Bom Waktu

Dengan sedikit gugup karena tidak sengaja bertanya hal yang mungkin saja sangat sensitif bagi Wilma sendiri, Keisha pun akhirnya mengikuti langkah wanita itu menuju pintu depan rumahnya.

Tidak lupa Keisha juga menyempatkan diri untuk menutup kembali pintu pagar tersebut.

Saat mengikuti langkah Wilma, tatapan Keisha seperti sengaja terarah ke bentuk tubuh wanita tersebut. Pada rambutnya yang sedikit di bawah bahu itu, pada bentuk punggungnya yang bagian atasnya sedikit tersingkap karena Wilma pada saat itu hanya memakai pakaian bersantai di rumah, sejenis daster berbahan tipis dan cukup pendek, bahkan tanpa lengan.

Keisha menelan ludah, karena, meskipun daster itu bercorak dedaunan dan akar, namun mata sang pemuda masih bisa menangkap bentuk tali bra di bahu dan di bagian punggung wanita itu.

Terlebih lagi ketika tatapannya turun ke pinggang Wilma yang cukup langsing, dan kemudian pada bagian bokongnya yang terlihat sedikit turun namun cukup besar.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com