Pagi pun tiba, Sandra yang perama bangun. Cewek itu langsung menegakkan punggung, membenarkan posisi duduk.
Tanpa ia sadari, ia tertidur di pangkuan Arka. Dan cowok itu bahkan tidak bergeser sedikitpun agar tidak sampai membangunkannya. Cowok itu sampai rela tidur dengan posisi duduk.
Perlahan, sebuah senyum terulum di wajah cewek itu. "Makasih ya, Bang." Gumamnya.
Cowok itu memandang Sandra dengan kening berkerut. "Lo ngapain senyum-senyum? Napsu ma gue?"
"Najis!" Cewek itu langsung membuang muka. "Ih, nyebelin banget sih! Ngerusak momen aja! Baru juga mau baper."
Arka menyeringai. "Oh, jadi baper nih?" Godanya.
"Ih. Apaan sih?!" Sergah cewek itu. "Najis!"
Arka baru hendak membalas ketika seorang petugas, petugas yang semalam berjaga, datang dan mengeluarkan mereka berdua. Sandra masih ingat betul seperti apa wajahnya. Ditambah, bekas tonjokan Arka di pipinya.
"Kalian sudah bebas." Ucap petugas tersebut.
Sandra dan Arka saling pandang bingung.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com