webnovel

prolog

Jauh di malam itu setelah acara lamaran kakaknya ia terduduk diam memandang hamparan luas kebun di belakang rumahnya, kini ia hanya duduk berdiam diri menanti kedatangan harapan untuknya.

Ponsel di dalam genggamannya menampilkan sebuah room penerbangan, hatinya berdesir merasakan apa yang akan terjadi bila ia pergi jauh meninggalkan kedua orang tuanya. Helaan nafas begitu berat, ia hanya berharap pada tuhan yang memberikan sebuah kesempatan untuknya.

Ia menatap ponselnya memberikan senyum kecil, ia sudah bertekad untuk terbang ke negeri Korea. Ada harapan kecil yang terselip di hatinya, dengan tekad dan perasaannya ia tanamkan insyaAllah ada jalan untuknya dan perasaanya.

.—