Chapter 7

Aku merebahkan diriku di kasur empuk milik Mila, satu hari ini aku cukup penat menghabiskan waktu bersama Dae-Hyun dan tidak bisa di pungkiri bila Dae-Hyun adalah guide yang terbaik. Aku menoleh mendengar suara pintu apartemen terbuka, aku tau Mila sudah pulang mengingat sudah pukul sembilan dini wanita itu akan lebih cepat pulang jika aku masih di sini.

“Wahh apa yang terjadi membuat Seorang Aira tersenyum bahagia.” ujarnya seraya menimpah ku.

“Aduh, sakit tau.. kamu pikir kamu nggak berat apa.” ujar ku mendorongnya, Mila merebahkan tubuhnya di sisi ku merentangkan tangannya.

“Ahh hari yang penat, by the way.. aku lihat Dae-Hyun di kamar sebelah. Apa kita satu apartemen dengannya? Tapi, tidak mungkin saja ini terlalu mustahil.” Mila saja tidak percaya apa lagi dengan diriku yang menemuinya kemarin pagi.

“Tapi, kau sepertinya harus percaya jika ia adalah tetangga kita.” Mila tertawa membuat ku berdecak, memeluknya dari samping menekan wajahnya dengan pipi ku.