"Mbak! Kalau emang masih belajar bawa mobil. Jangan sok gaya begini deh. Lihat tuh, gerobak saya jadi hancur," maki si pria.
"Iya Dik, saya ganti rugi ya. Berapa semuanya?" tanyaku dengan nada yang gemetar.
Pria itu diam memandangku dari atas sampai bawah. Sialnya, suasana di sekitar jalanan ini sepi. Bagaimana bisa, aku berteriak meminta tolong, jika tidak ada siapapun selain kami. Tatapan pria itu membuatku takut, entah itu sebuah intimidasi atau hanya perasaanku saja.
"Kalau dilihat dari penampilan, kayanya anda orang berada," kata si pria.
Aku hanya mengangguk pelan, lalu menggelengkan lagi kepala pelan. "Berapa kerugiannya?" tanyaku setengah mendesaknya.
"Lima juta, ada?" tanyanya sambil menegadahkan tangan.
"Ada, tapi saya harus ambil uang dulu," jawabku.
"Ya sudah, saya antarkan Mbak nya ke ATM," kata si pria.
"Jangan, saya akan cari sekitar sini. Saya akan bertanggungjawab kok," kataku.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com