webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Urbain
Pas assez d’évaluations
348 Chs

Kesadaran Yang Telat

Apa yang Arnold katakan membuatku sangat penasaran. Aku meminta seseorang mencari tahu siapa Agnes sebenarnya. Saat ini hatiku masih harap-harap cemas menunggu kabar dari orang suruhanku tersebut.

Bang Anton tidak lagi mengirimkan pesan kepadaku setelah yang terakhir. Sepertinya dia benar-benar sudah tidak sabar seperti biasanya. Tiga hari di rumah sakit sendirian tidak ada yang membantu, seperti hidup sendiri tanpa sanak saudara dan itu terasa menyakitkan.

Tidak ada yang menanyakan apa kabar. Sudah makan apa atau hal apapun itu. Begitu juga dengan dua heboh yang biasanya mengabariku lewat WhatsApp atau mengajak video call. Mereka juga menghilang seakan sibuk dengan dunianya sendiri.

Daripada penasaran aku mencoba meneleponnya pertama panggilan grup tidak ada jawaban. Kalau aku mencoba menelpon secara pribadi bergantian. Tidak ada ya juga yang mengangkatnya sebelum Herlin muncul di grup melakukan chat dan aku kembali menelpon.

"Ada apaan lo nelpon-nelpon kita," kata Herlin.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com