webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Urbain
Pas assez d’évaluations
348 Chs

Infeksi perut

Kedua mataku memanas dengan napas memburu tak tertahankan. Rasanya teramat sakit ketika Bang Anton mengatakan kalimat itu. Aku tidak jadi pergi ke kamar Kiara melainkan ke salah satu kamar tamu di ujung ruangan.

Aku masuk, membanting pintu dan menguncinya dari dalam. Kemudian aku duduk di lantai bersandar pada ujung ranjang. Kutumpahkan semua air mataku di sana.

Sebenarnya siapa Agnes? Kenapa Bang Anton lebih peduli padanya ketimbang diriku? Awalnya aku memikirkan tentang Bang Anton dan Agnes, tapi lama kelamaan, pikiranku teralihkan pada rasa nyeri di bagian perut bawahku yang semakin lama semakin intens terasa.

"Mommy, apa Mommy ada di kamar?" Suara Kiara mengejutkanku.

Rasanya ingin menjawab tetapi tidak sanggup Karena perut yang terasa melilit. Aku mengatur nafas untuk bisa bicara menjawab teriakan Kiara.

"Mommy." Kiara terus pemanggil sambil mengetuk pintu.

"Iya Kak Mommy ada di sini sebentar ya Mommy pengen istirahat dulu," jawabku.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com