webnovel

BAYANG KENANGAN

“Kau cantik”. Bisik Bayu kepada Rosa, mendengar perkataan Bayu membuat Rosa menjadi salah tingkah, jantung berdebar-debar, Wajah pun memerah, karena perkataan Bayu itu kepada rosa. “Jangan berkata seperti itu, aku jadi malu”. Lalu rosa menoleh ke arah Bayu. Yang sedari tadi wajahnya begitu dekat dari Rosa. “Aku sangat mencintai mu”. Kemudian ia kecup bibir rosa yang tipis itu dengan lembut. Sebuah ciuman hangat mengahangatkan rasa dalam diri mereka.

author_gaje_ya_kan · Urbain
Pas assez d’évaluations
32 Chs

bab 19

"kau tak perlu membalas mereka, kamu tau, jika mereka berbuat jahat pada mu, jangan kamu balas dengan kejahatan. Karena itu sama saja, tak akan merubah segala-nya. Biarkanlah mereka bosan pada waktu-nya". Ucap senior-nya dulu.

Begitu baik hati-nya hingga ia terus dibully oleh rekan kerja-nya.

"Mungkin mereka sudah menyerah akan kata kerja keras, Hingga mereka melakukan kelicikan untuk mendapatkan apa yang mereka mau, kamu masih muda jangan kamu ikuti langkah kotor orang dewasa seperti kami ini". Ucap-nya lagi menasehati Rosa.

"Jika kau berbuat licik untuk suatu keinginan, aku rasa itu adalah suatu perbuatan buruk, inggat jangan menyia-nyiakan kerja keras yang selama ini kamu bangun, karena ia tak akan menghianati dirimu".

"Bila mereka berkata, hanya ini yang mampu kami lakukan, kamu hanya cukup tersenyum lalu berkata, Apa kamu ingin menyerah dengan apa yang selama ini kamu lakukan, tidaklah buruk seseorang melainkan ia menyerah dengan usaha-nya sendiri".

Lalu sesudah menasehati rosa, ia pergi dari tempat itu, meninggalkan rosa sendirian disana.

"Dia sama seperti mu bijak dalam berkata, tapi lemah dalam diri".

Menceritakan betapa bijak nya senior itu kepada bayu, yang mempunyai kesamaan, yakni sama-sama bijak dalam berkata, namun lemah dalam menghadapi diri sendiri.

"Aku pikir ia orang yang kuat, namun saat itu aku baru sadar ia mempunyai hati yang lemah".

Menengak pembersih lantai, dengan busa keluar dari mulut, mulut yang mengagak itu, waktu itu mawar sangat terkejut, dan trauma.

"Waktu itu aku ketakutan higga..."

membayangkan kejadian itu.

"Kalian tau? KALIAN LAH PENYEBAB SEMUA INI!" teriak-nya kepada para pembully itu, ia marah, sambil mengobrak-abrik merja kerja kantor.

Hingga datang manager kantor itu yang menenangkan diri-nya.

"Kalian! aku tak akan pernah memaafkan kejadian ini, dan aku meminta maaf kuhusus-nya pada pak hadi yang telah meninggal, kepada mawar dan pegawai lai-nya atas kejadian yang memalukan ini, dan kalian yang terlibat kalian harus mempertangung jawabkan perbuatan kalian".

Ke esokan hari-nya ia memberikan surat pengunduran diri-nya kepada manager itu.

"Aku tau kau trauma, namun bisakah kamu tetap bekerja di perusahan ini, kantor pusat juga telah mengetahui kejadian-nya".

Namun rosa sudah membulatkan tekad-nya untuk berhenti dari pekerjaan ini, ia begitu trauma akan hal ini.

Hingga ia tak mau lagi berada, atau bekerja di kantor ini.

"Baik lah". Ucap manager itu kepada-nya.

Sebuah kejadian kelam itu masih teringat terus oleh-nya.

"Aku ingin mengalahkan diriku sendiri yang selalu mengacaukan segala-nya. Aku tak ingin melupakan kegagalanku. Tapi kalau aku terus membawa kegagalan itu sebagai ingatan buruk dan terus melarikan diri, sampai kapan pun aku tidak akan pernah bisa berubah. Ku rasa ada hikmah yang bisa dipetik dari kegagalan".

Memang kenangan itu tak akan bisa hilang namun, bila selalu larut dalam kenangan itu, ia rosa tak akan bisa bangkit dan memulai kehidupan baru yang menyenangkan.

Namun ini haya lah satu kisah menyedihkan dari nya, masih ada banyak kisah yang menyedihkan dari-nya.

"Kadang makin banyak ujian yang diberikan (TUHAN), makin membuat diri kita menjadi lebih kuat, akan hal yang menyedihkan" ucap bayu dengan senyum tipis di bibir-nya.

Kemudian ia senderkan, kepala-nya di dada bidang bayu, mata ia pejamkan, lalu pelukan hangat terasa di tubuhnya, tak kala bayu memeluk tubuh-nya, begitu hangat, dan nyaman didalam pelukan itu.

"Bisakah?" ucap ia dalam hati kecil-nya.

"Maaf bayu kali ini aku tak jujur kepada mu, maafkan aku. Aku tak ingin lagi kehilangan diri mu, untuk kedua kali-nya". Ucap ia lirih didalam hati.