webnovel

Bangsat Boys

Jeka pemuda badung ketua geng Bangsat Boys tengah mengalami patah hati akut. Pada suatu hari ia bertemu dengan gadis polos bernama Unaya. Kesepakatan yang tak terduga terjadi, terlibatlah mereka dalam sebuah hubungan pacaran kontrak. Hubungan yang mulanya hanya berlandaskan saling menguntungkan tiba-tiba berubah menjadi hubungan rumit dan menyesakkan. Dan disinilah titik balik leader Bangsat Boys bermula.

nyenyee_ · Urbain
Pas assez d’évaluations
69 Chs

Sugar Baby?

Setelah seminggu berlalu, akhirnya Papa Unaya benar-benar menikah dengan wanita yang dikenalkan pada Unaya waktu itu. Mama tiri Unaya baik dan tidak jahat seperti Mama-mama tiri yang diceritakan di sinetron atau buku dongeng. Mama Tiri Unaya memiliki satu putri yang bernama Helena. Dan yang paling membuat Unaya speechlees adalah saat mengetahui fakta jika Kakak tirinya adalah senior disekolah yang lumayan disegani karena pintar dan cantik.

Helena memang tidak jahat padanya, hanya saja gadis itu dingin dan terlihat cuek. Unaya dan Jeni; adiknya terkadang merasa sungkan untuk mengajak Helena berbicara. Bukan hanya dengan Unaya dan Jeni saja, tapi dengan Papa-nya juga. Unaya mengira jika Helena belum bisa menerima jika Mama-nya menikah lagi. Unaya-pun sebenarnya juga sama belum rela jika Papa-nya menikah lagi. Tapi gadis itu tidak mau egois dengan menghalangi kebahagiaan Papa-nya, toh Mama kandungnya juga sudah menikah lagi meski mereka tidak tahu bagaimana kabarnya sekarang.

"Makasih Kak udah nebengin". Kata Unaya kemudian turun dari mobil Helena. Helena tidak menjawab, gadis itu ikut turun dan mengunci mobilnya. Kedua gadis itu dikejutkan dengan suara motor yang amat memekakkan telinga lantaran melaju secara bersamaan. Dan mobil Jeep berwarna hijau army menjadi jawaban jika sang panglima tempur telah sampai di sekolah. Semua murid yang ada di tempat parkir langsung menyingkir takut-takut membuat kesalahan dan berakhir berhadapan dengan Jeka.

Helena terlihat gugup sementara itu Unaya hendak berlalu, namun pemandangan di depannya saat ini membuat gadis itu seakan memintanya untuk tidak pergi. Jeka dan Helena berhadapan namun saling diam. Jeka yang menatap Helena dengan tajam, sedangkan Helena menatap Jeka dengan tatapan datar. Mata Jeka bahkan seperti mengeluarkan sinar laser, Unaya dibuat bergidik ngeri. Antek-antek Jeka tidak ada yang mengeluarkan suara, lebih memilih setia menunggu leader mereka menyelesaikan urusannya.

"Seneng loe sekarang?". Desis Jeka membuat Helena mundur satu langkah.

"Bukan urusan loe!". Sahut Helena dingin yang hendak pergi, namun Jeka mendorong bahu gadis itu kasar hingga menubruk mobil. Unaya sukses mengernyit membayangkan betapa perih-nya bahu Helena, pemuda itu memang super kasar.

"Cewek bangsat! Cowok loe itu cupu! Dia nyerang gue tapi dia juga yang lapor polisi! Cara dia yang bikin gue hancur melalui loe itu udah berhasil!". Desis Jeka tajam kemudian pergi berlalu diikuti antek-anteknya. Helena menarik nafas dalam-dalam kemudian sedikit merapikan rambutnya, dan setelah itu Helena bergegas masuk kedalam gedung sekolah.

Unaya tidak tahu ada hubungan apa antara Jeka dan Helena. Tapi berdasarkan desas-desus yang ia dengar, Jeka dan Helena pernah pacaran lumayan lama sekitar dua tahun? Dan selama itu Helena hanya memanfaatkan Jeka. Helena sudah punya kekasih yang berada di sekolah lain, dan sekolah itu adalah musuh bebuyutan sekolah mereka. Pacar Helena yang bernama; Mario itu meminta Helena untuk mencari titik lemah seorang Jeka.

Dan akhirnya Helena berpura-pura menjadi pacar yang baik untuk Jeka selama ini, hingga gadis itu tahu titik lemah seorang Jeka Nalendra; gadis yang ia cintai. Jeka akan langsung mengangkat kedua tangannya dan mengaku kalah dalam pertempuran jika gadis yang ia cintai dilibatkan dalam masalahnya. Untuk itulah sangat sulit mencuri hati pemuda itu, sekali gadis berhasil mencuri hatinya maka akan sulit juga Jeka melupakannya. Termasuk Helena.

"Woy! Bengong aja loe titisan kelinci!". Teriak gadis berkuncir kuda bernama Ririn tepat di depan telinga Unaya.

"Anjir Ririn ngagetin aja loe!". Umpat Unaya sambil menoyor kepala gadis imut itu. Yang ditoyor justru menoyor kepalanya sendiri ke arah yang berbeda. Dasar aneh!

"Eh, anjir si Bangsat Boys udah nyampe?". Pekik Ririn saat menyadari Jeep milik Jeka yang sudah terparkir dengan rapi di parkiran sekolah. Tidak ada yang berani parkir di dekat mobil Jeka, bisa habis kalau tidak sengaja nyenggol.

"Rin loe mau tahu gosip paling menghebohkan gak?". Tanya Unaya yang membuat Ririn si gadis haus gosip jejingkrakan tidak sabar.

"Soal?".

"Amazing gak sih Rin, Kak Helen yang notabene kakak tiri gue ternyata mantannya si Jeka pentolan sekolah!". Ririn memasang wajah datar.

"Loe sekolah disini sejak kapan sih Na? Itu udah bukan rahasia umum lagi, males ah temenan sama orang kudet kayak loe". Cibir Ririn sambil berlalu begitu saja.

"Eh! Rin! Kok ninggalin sih?! Woy!!". Teriak Unaya sambil berlari menyusul langkah sahabatnya.

--Bangsat Boys--

"Oh jadi cewek cupu ini sodara tirinya Helen?". Tanya Jeka sekali lagi sambil menatap lamat-lamat gadis yang ia nilai sebagai sugar baby waktu itu.

Jeka tersenyum penuh arti, lumayan gadis cupu itu bisa menjadi senjata untuk balas dendam pada Helena.

"Siapa namanya?". Tanya Jeka sekali lagi sambil menghembuskan asap rokoknya, satu kakinya naik keatas kursi dan sebelah tangannya memegang ponsel milik Jimi.

"Unaya Salsabila kelas 11 IPA 1". Penjelasan Jimi membuat Jeka mengangguk-kan kepalanya.

"Wow! Anak pinter!". Gumam pemuda itu. Setidaknya gadis bernama Unaya Salsabila ini selangkah lebih depan dari Helena.

"Cari dia! Bawa kehadapan gue sekarang!". Titah Jeka yang langsung dipatuhi oleh antek-anteknya.

Unaya dan Ririn hanya bisa diam mematung saat beberapa antek-antek Jeka menghadang langkah mereka. Kedua gadis ini baru saja meminjam buku di perpustakaan, entah dosa apa yang telah mereka lakukan hingga dihadapkan dengan antek-antek Jeka.

"Unaya Salsabila?". Tanya pemuda tampan bak anime yang bernama Victor atau kerap dipanggil Vi itu membuat Unaya mengangguk dengan kaku.

"Bisa ikut kita sebentar? Bos ada perlu sama loe". Kata Victor yang membuat Unaya gemetaran, tangan dingin gadis itu menggenggam erat tangan Ririn.

"Maaf-maaf nih cowok anime, apa temen gue ada salah sama Bos loe? Kalau iya, please jangan apa-apain temen gue. Kasihan dia belum ketemu bias-nya". Mohon Ririn membuat semuanya menatap gadis itu dengan tatapan 'Apa sih loe Rin?!'.

"Bos gak akan ngapa-ngapain temen loe asalkan dia gak ribet kayak gini". Sahut Jimi membuat Unaya menunduk dalam.

"Pilih kita yang bawa loe kehadapan Bos baik-baik, atau Bos yang bakal seret loe dari sini?". Tidak ada yang lebih baik dari kedua pilihan itu, toh akhirnya ia juga akan berhadapan dengan Jeka.

"Oke gue ikut". Putus Unaya kemudian dan berjalan diapit oleh antek-antek Jeka bak tahanan yang hendak dimasukkan kedalam bui. Murid-murid hanya bisa menatap Unaya dengan miris, tidak berani walau hanya sekedar menarik gadis itu jauh-jauh.

--Bangsat Boys--

Jeka menatap Unaya dari atas sampai bawah, menelisik penampilan gadis itu. Mau dilihat seribu kali-pun yang ada dipikiran-nya hanya ada kata culun. Sementara itu Unaya hanya bisa berdiri tidak nyaman ditempatnya sambil memainkan jemari-jemari mungilnya.

"Hebat juga ya modelan kayak loe gini bisa jadi sugar baby". Kata Jeka tiba-tiba dengan suara remeh.

"Ha?!". Gimana-gimana? Apa barusan pemuda didepan-nya ini telah menghina-nya?

"Loe sodara tirinya Helen kan?". Tanya Jeka mengalihkan pembicaraan.

"Terus kalau gue sodara tirinya Helen kenapa?!". Tanya Unaya balik dengan sewot. Bukannya tersinggung, Jeka justru terkekeh melihat keberanian Unaya.

"Yang kayak gini nih gue suka Bro". Kata Jeka pada antek-anteknya yang sedari tadi menyimak.

"Yo'i Bos!!". Sahutnya beramai-ramai. Unaya seperti orang bodoh yang tidak bisa memahami situasi yang sedang terjadi.

"To the point aja, gue mau ngajakin loe kerjasama". Kata Jeka membuat Unaya mengernyitkan dahinya bingung.

"Soal?".

"Loe jadi pacar kontrak gue buat bikin Helen cemburu".

"Ha?! Sinting loe!". Umpat Unaya tanpa sadar. Jeka dan antek-anteknya tertawa mendengar umpatan dari mulut Unaya.

"Wushh! Chill aja gak usah nge-gas. Itu juga kalau loe masih mau rahasia loe tersimpan rapi dan aman". Perkataan Jeka membuat Unaya semakin mengernyitkan dahinya.

"Maksud loe apa sih? Rahasia apa?". Tanya Unaya yang mulai emosi.

"Loe sugar baby kan? Waktu itu gue lihat loe lagi di dalem mobil sama...".

Byur!!!

"Itu bokap gue, anjing!". Jeka dan antek-anteknya speechless saat Unaya dengan beraninya menyiram wajah tampan Jeka dengan jus jeruk. Lengket anjir!

"Mulut loe bau sampah tahu gak! Sampai kapanpun gue ogah berurusan sama cowok kurang ajar kayak loe!". Setelah membanting gelas kosong keatas meja, Unaya pergi dengan bersungut-sungut.

"Wah, kurang ajar tuh orang! Tenang Bos biar...". Jeka mengangkat tangannya, kode agar Jimi tetap ditempatnya. Pemuda itu menyugar rambutnya yang basah kebelakang.

"Kita lepas cewek itu sekarang, gue ada rencana". Kata Jeka sambil tersenyum setan. Jeka akui jika keberanian Unaya membuat pemuda itu sedikit kagum. Biasanya gadis-gadis memuja dirinya dan hari ini Unaya mengatainya Anjing.

"Jim, salon buka jam berapa sih?! Lengket anjir!". Umpat Jeka kemudian dengan wajah jijik.

--Bangsat Boys--