"Aku sudah bilang bukan aku! Mengapa kamu selalu seenaknya!" Tanpa sadar, Ella berteriak kepada Christian.
Bisa dibilang, ini pertama kalinya ia berteriak pada Christian tanpa memedulikan identitas pria di hadapannya.
Ia benar-benar marah. Sambil memandang Christian yang berada di hadapannya, wajah kecilnya terlihat berwarna kemerah mudaan. Warna itu senada dengan warna baju yang ia kenakan saat ini.
Bahkan ketika ia marah sekali pun, Ella masih bisa membuat Christian terpana dengan kecantikannya.
Mata Christian menjadi semakin dalam saat memandang ke arah Ella. Seperti sebuah pusaran air yang berusaha untuk menyerap Ella ke dalamnya dan tidak akan melepaskannya lagi.
Pantry tersebut tiba-tiba saja menjadi hening. Hanya ada suara air yang mendidih.
Nathan memandang ke arah Ella dengan terkejut. Mulutnya bahkan terbuka cukup lebar untuk ukuran wajahnya yang mungil. Mungkin sebuah telur bisa masuk ke dalam mulut tersebut …
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com