"Jangan bicara dengan sembarang orang, Michella," tegur Evans di sela-sela langkah mereka.
Evans menjauhkan tangannya dari pinggang Michella, ketika ke duanya sudah jauh dari toilet. Ketahuilah Evans bersikap mesra pada Michella hanya karena dia segaja memperlihatkan pada Luna.
Entah apa yang Evans pikirkan tadi, tapi. Itu terjadi begitu saja, seakan Evans tengah membalas apa yang Luna lakukan padanya.
Evans tak tahu yang dirinya lakukan benar atau tidak, tapi. Yang pasti Evans merasa lega melakukannya, apa lagi melihat ekspresi terluka Luna.
Katakan lah Evans jahat segaja membuat Luna terluka, Evans hanya mencobanya. Dan, tak mengerti kenapa Luna harus terlihat sedih di saat wanita itu sendiri yang mengambil keputusan untuk menjauhinya.
"Orang asing? Ah, bukan. Yang di toilet tadi nyonya Luna, pasien kesayangan kamu dulu," kata Michella sedikit bergurau.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com