webnovel

Evans Juga Lelah

"Loh, Luna. Kamu tidak buka toko hari ini?"

Mery agak kaget melihat toko Luna belum buka padahal waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi, sementara Luna malah sibuk berdandan sembari berusaha untuk menyembunyikan mata pandanya karena terjaga sejak kemarin malam.

Bukan tanpa alasan Luna berdandan seperti itu alih-alih membuka toko bunganya.

"Oh, iya. Aku ada urusan, Bu."

"Urusan apa?" tanya Mery kepo, tentu saja dia ingin tahu apa urusan yang membuat Luna menutup tokonya. Padahal sejak awal membuka toko, belum pernah sehari pun Luna menutup tokonya.

Luna berhenti berdandan, dia menoleh ke arah ibunya itu. Luna tampak ragu untuk mengatakan sesuatu yang sudah di ujung lidahnya.

Peka akan keraguan pada mata putrinya, Mery lantas masuk dia menyentuh pundak Luna. Menatap Luna dari pantulan cermin di hadapan mereka. Lantas Mery berkata.

"Apa ada yang tidak bisa kamu bagi dengan Ibu?" tanya Mery lembut.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com