Setelah berbicara dengan Luna dari telepon tempo hari, dan mendengar apa yang wanita itu katakan.
Membuat Evans uring-uringan, dia tak fokus saat di rumah sakit. Dan, dia juga jadi jarang pulang ke rumah. Evans enggan bertemu dengan orang-orang.
Tak ada yang bisa Evans pikirkan, setelah Luna memutuskannya untuk menjauhi dia. Perasaan yang Evans rasakan sungguh menyiksa, Evans tak bisa mendeskripsikan perasaannya saat ini.
Tapi, Evans sangat tahu dia tak mau Luna melakukan itu padanya. Bagaimana bisa Luna mencampakkan dirinya setelah Luna sudah tak butuh lagi? Apakah Evans adalah sampah bagi Luna?
Evans tak terima ini, dia rasanya ingin sekali bertemu secara langsung oleh Luna. Tapi, Evans tak tahu bagaimana caranya dia bisa bertemu dengan Luna.
Mustahil juga rasanya jika Evans langsung mendatangi kediaman Luna, yang ada hanya akan menimbulkan masalah baru.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com