webnovel

12

" ahh anak ibu udah besar " ujar ibu nya memberantaki rambut azka sambil merapih kan makan malam nya.

" iya dong , jadi mulai sekarang jangan anggap azka anak kecil lagi " ujar azka

" kamu selama nya masih jadi bayi ibu sayang " ujar nya

"seterah ibu deh , azka ke kamar bu " ujar azka bangun dan kembali lagi ke kamar.

azka terlihat sangat bahagia hari ini , walau pun tubuh nya sedang sakit tetapi hati nya berbunga bunga. azka terus mengingat kejadian tadi di sekolah sampai pulang.

setelah duduk menunggu nasi nya turun azka kembali berbaring di atas kasur nya , " uwah " ujar nya mengulet

azka memijat kening nya yang terasa masih pusing.

~ sedangkan azkiya di rumah mencari kesibukan nya sendiri , karna bosan , dia hanya mondar mandir keliling rumah .

arka yang baru keluar kamar langsung menegur adik nya yang terlihat seperti orang linglung , " ki kenapa?" tanya arka menahan tawa

" kiya bosen " ujar azkiya

" bosen ? yaudah makan dulu abis itu kita jalan jalan " ujar arka

" kemana ?" tanya azkiya menghampiri azka dengan senyuman di bibir nya.

" kita jalan jalan ke mall " ujar arka

" mall?" tanya azkiya yang semakin senang , udah lama sekali azkiya ga jalan jalan berdua bareng arka mungkin sekita 2 tahun lalu.

" yu makan dulu , abang lapar " ujar nya berjalan ke meja makan

" bi inah masak apa ya " melihat lauk yang di masak bi inah

" uh daging rendang sama kentang kentang balado " ujar arka dan cepat cepat mengambil piring dan nasi karna sudah terlalu lapar.

" kiya juga laper makan ah " ujar azkiya

" ayo buru nanti abang abisin " ujar arka

" yeuh enak aja "

mereka pun makan dengan tenang ,hanya ada suara piring mereka yang terdengar , setelah selesai memakan arka langsung mengambil piring azkiya yang sudah bersih. " kiya aja yang cuci" ujar azkiya

" bang arka aja tenang udah ahli kali ini ga bakal pecah " ujar nya tertawa kecil

" saya tidak percaya " ujar azkiya

" kamu harus percaya sama abang mu yang tampan ini " ujar arka dengan pd nya

" baik lah hari ini saya percaya sama anda jangan mengecewakan saya " ujar azkiya

" oke siap boss" ujar arka

" sana ganti baju , kita jalan jalan udah lama kan ga jalan jalan sama bang arka " ujar nya

" oke deh , kiya ganti baju dulu" dengan semangat azkiya pergi ke kamar nya.

azkiya membuka lemari baju nya , mengambil kaos putih polos dan celana jeans warna hitam , sangat bagus bila di pakai nya.

azkiya menatap diri nya di cermin , " cantik juga gue " ujar nya memuji diri nya sendiri .

setelah selesai , karna ini masih siang dan panas azkiya mengambil topi hitam milik nya , ia memakai dengan rambut panjang yang di urai.

azkiya keluar dari kamar nya , azkiya menunggu arka di sofa , " abangg," suara cempreng nya keluar.

" emm bentar " teriak arka dari dalam kamar nya.

ga lama kemudian arka pun keluar rumah ia tidak janjian arka juga menggunakan baju dan celana yang sama seperti azkiya. " ih kita couple an " ujar azkiya heboh.

" kita kan sehati " ujar arka

bila di lihat lihat mereka seperti pasangan yang serasi.

" ayo" ujar arka

" kita berangkat di antar pak joko?" tanya azkiya merangkul lengan arka

" engga bang arka yang bawa sendiri" ujar arka dengan pd nya

azkiya diam mematung sebentar melihat nasib nya beberapa menit lagi ke depan , bila abang nya yang bawa mobil sendiri.

" ga mau ah bang arka ga bisa bawa mobil " ujar azkiya

arka kembali berjalan ke arah azkiya yang diam di tempat , " jangan khawatir abang udah latihan 4 hari , udah lancar sekarang , ayo " ujar nya merangkul azkiya..

" kita di antar pak joko aja bang " ujar azkiya yang tidak tenang

" kamu ga percaya kalo bang arka bisa ,?" tanya arka

azkiya mengangguk dan melihat wajah arka yang terlihat sedikit sedih , " iya percaya percaya , ayo " ujar nya memaksa kan senyuman

" nah gitu dong " ujar arka kembali tersenyum

azkiya naik kedalam mobil dan memasang sabuk pengaman .

" santai , kalau ga nyaman bilang ke bang arka ya " ujar arka mulai membawa mobil nya

azkiya sangat takut bila abang nya membawa selama perjalanan azkiya menutup mata nya , walaupun ia dengar klakson beberapa kali.

" abang yg benar tuh kan di klakson klakson mulu " gerutu azkiya

" ya ini udah bener mereka yang ga sabaran mungkin lagi naber " ujar arka yang tertawa dengan lelucon nya sendiri.

" haha ga lucu " ujar azkiya

azkiya sedikit kagum melihat abang nya yang sudah lumayan pandai mengemudi walauoun masih sedikit lama .

" abang belajar sendiri ?" tanya azkiya

" waktu pak joko libur di ajarin teman , tapi kemarin dua hari di ajarin pak joko " ujar arka , azkiya mengangguk .

arka ngerem mendadak , kaget karna ada anak kucing yang menyebrang jalanan untung saja di belakang ga ada kendaraan lain , kalau ada bisa di amuk azkiya mobil kesayangan nya lecet .

" aduh " ujar azkiya yang terjedot , azkiya langsung mengelus kening nya yang sakit

" eh maaaf maaf , kamu gpp?" ujar arka yang khawatir dengan adik nya

" engga gpp kejedot sedikit " ujar azkiya

" awas ya sampe mobil kiya lecet" ujar azkiya

" iya engga "

arka melanjutkan perjalanan nya dengan sangat hati hati.

setelah sampai , azkiya dan arka langsung turun dari mobil.

" mau nonton atau belanja dulu ?" tanya arka

" ikut bang arka aja " ujar azkiya

" liat baju dulu yu baju bang arka udah kecil semua " ujar arka

" oke "

mereka berjalan dan melihat lihat ke toko baju , " cocok ga?" tanya arka menunjuk an baju hitam yang penuh dengan gambar dan terlalu rame.

" engga terlalu rame norak" ujar azkiya

arka mencari lagi baju yang cocok dengan nya .

" kamu suka yang mana?" tanya arka lagi ke azkiya menunjukan 2 jaket berwarna putih dan hitam .

" kiya ga pake jaket cowo " ujar azkiya polos

" bukan buat kamu , abang cocokan yang mana?"

" ohh , yang hitam aja biar lebihi keliatan terang kulit abang kan putih " ujar azkiya

arka melihat lihat lagi jaket nya yang di tangan nya , " kaya nya ga suka deh abang udah banyak jaket " ujar arka menaru ke tempat semula nya lagi.

arka terus berkeliling mencari baju untuk nya , " bang , udah dapet ?" tanya azkiya yang sudah mulai bosan.

arka menggeleng , " pilihin dong kali aja pilihan kamu ada yang abang suka " ujar arka

" oke kiya cariin " ujar azkiya

azkiya membantu mencarikan baju untuk abang nya. mata nya tertuju dengan kaos berwarna ungu , mengambil kaos berwarna ungu dan sedikit gambar , pasti terlihat lucu bila arka yang pakai , " abang ini lucu " ujar azkiya dengan senang , arka melirik sebentar , " abang ga suka warna ungu " ujar arka cool

" ini bagus ungu nya ga nora ayo cepat coba dulu " ujar azkiya mendorong arka.

arka dengan pasrah mengikuti kemauan adik nya , " iya iyaa abang coba " ujar arka

azkiya senang melihat abang nya yang penurut , ga beberapa lama arka keluar menggunakan baju pilihan azkiya , " ihh cocok banget " ujar azkiya sambil menepuk tangan heboh .

arka terlihat lebih tampan menggunakan baju berwarna ungu , ia melihat diri nya di kaca ,

" iya bagus juga tapi tetap abang ga suka " ujar arka dan mengganti pakaian nya lagi.

" seterah deh " ujar azkiya menyerah

azkiya mendengus kesal , menunggu arka yang dari tadi tidak menemukan pakaian yang cocok menurut nya , " abang lama " ujar azkiya

" iya iya sabar " azka mengambil 2 kaos putih polos dan 2 kaos hitam .

azkiya mematung , " abang mau beli ini?" ujar azkiya

arka mengagguk , " dari tadi muter muter akhir nya cuma beli ini?" gerutu azkiya

" ga ada yang abang suka beli ini aja " ujar arka tertawa kecil.

setelah membayar baju nya di kasir , " mau beli apa?" ujar arka

" mau beli novel aja di gramedia" ujar azkiya dengan semangat

" yaudah yu " arka berjalan sambil merangkul azkiya mereka bukan terlihat seperti adik kaka melainkan terlihat seperti sepasang kekasih.

arka membeli dua minuman coklat , " nih " ujar arka menyodorkan minum nya ke azkiya

" AZKIYA!!"

azkiya yang sedang menikmati minum nya dan melihat lihat ke arah novel yang ingin dia beli , langsung tersedak sampai batuk , saat mendengar suara cempreng memanggil nama nya.

arka menghusap belakang adik nya , " pelan pelan minum nya " ujar arka

azkiya menoleh ke sumber suara itu melihat luna yang sedang berjalan dengan rafi melambaikan tangan ke arah nya.

luna menghampiri azkiya dan arka , " lo disini " ujar luna

" iya lo ngaggetin gue aja "

" maaf maaf , " luna melihat ke arah arka yang tersenyum pada nya , " bang arka udah pulang " ujar luna akrab dengan arka

" iya cuma sebulan doang abis tuh balik lagi " ujar arka

" ohh yaudah gue duluan ya ki , bang " ujar luna

" okee hati hati " ujar azkiya memeluk luna erat

saat luna sudah pergi azkiya masih mencari novel yang ingin dia baca .

setelah mengambil beberapa novel azkiya mengasih novel nya ke arka , " bayar " ujar arka

"ah abang lah "

" iya iya " ujar arka tertawa

setelah membeli novel mereka pun nonton bioskop , " nonton flm horor yu ki " ujar arka dengan semangat ,

arka memang pencinta flm horor.

" ah kiya takut" ujar azkiya menolak

" ayolah ga ada yang seru lagi " ujar arka

" yaudah deh " azkiya pun mengalah ,

arka membeli popcorn dan di kasih ke adik nya , " nih pegang " ujar arka

azkiya tersenyum sangat manis .

flm nya di mulai azkiya langsung menutup mata nya ia menonton hanya mendengar dari suara . " ga serem ki " ujar arka sambil tertawa dan memakan popcorn nya.

" kiya ga mau liat nanti ga bisa tidur " ujar azkiya

setelah cape menutup mata nya azkiya pun membuka mata nya sebentar , dan terkejut melihat hantu yang tiba tiba , " ahhh " teriak azkiya lebih kencang dari suara flm nya.

arka menutup mulut azkiya " jangan kenceng kenceng malu " ujar arka

" ah abang kiya takut " azkiya memeluk lengan azka ketakutan

" gpp itu cuma flm " ujar arka menenangkan adik nya.

flm nya selesai mereka pun keluar , " ah kiya ga bakal mau nonton begitu lagi " ujar azkiya

" kenapa seru , nanti kapan kapan abang ajak lagi "

" ga kiya ga mau ikut "

" gpp abang paksa " ujar arka mengacak acak rambut azkiya yang rapih

" abang ah " ujar azkiya kesal

" mau kemana lagi?" tanya arka

" pulang ah cape " ujar azkiya

setelah cape berjalan jalan cukup lama mereka pun memutus kan untuk pulang ke rumah.

sampai di rumah azkiya langsung mengambil novel yang di beli nya dan di bawa nya ke kamar , deretan novel yang azkiya baca setiap hari sudah lebih dari 50 an .

tengah malam azkiya terbangun dan masih mengingat wajah hantu di bioskop .

azkiya berlari ke kamar arka untung saja pintu nya tidak di kunci , azkiya membuka pintu nya dengan hati hati supaya arka tidak bangun.

" abang kiya tidur di sini ya " bisik nya

" iya kiya " ujar azkiya menjawab omongan nya sendiri

azkiya pun menyempil di belakang arka , dan tertidur pulas sambil memeluk bang nya.

keesokan nya , seperti biasa azkiya bangun agak kesiangan dan berlari kembali ke kamar nya untuk mandi , setelah itu azkiya memakai seragam sekolah yang rapih dan berjalan keluar dari kamar nya , hari ini azkiya tidak sempat sarapan karna sudah kesiangan.

" abang azkiya berangkat dulu " ujar azkiya memeluk arka dan berlari keluar

" azkiya sarapan dulu " teriak arka

" ga sempet kesiangan , pakk joko " ujar azkiya memanggil supir nya

pak joko yang udah stand by pun sudah berada di dalam mobil dari tadi , " iya neng " ujar pak joko

setelah sampai di sekolah azkiya berhasil masuk seperti biasa , azkiya lari terburu buru ke kelas.

" luna " ujar azkiya menyapa luna yang sedang fokus memainkan ponsel nya

" hai ki , baru gue whatsap lo" ujar luna

" ga sempet buka hp udah panik kesiangan " ujar azkiya , azkiya duduk di bangku nya.

" makan nya jangan bangun siang siang " sindir luna

" gue udah berhasil bangun pagi kemarin tapi kembali lagi seperti semula " ujar azkiya sambil tertawa

" kemarin cuma lagi beruntung aja " ujar luna yang ikut tertawa

" azka ga masuk ?" batin nya

" woi kenapa lo bengong mikirin azka ? nyariin azka tadi gue liat dia ke kamar mandi" ujar luna

" ah engga "

ga lama kemudian azka masuk ke kelas dengan santai , "tuh ayang beb nya dateng " ujar luna yang terus meledek azkiya

" diem ga lun " ujar azkiya

" oke oke " ujar luna yang takut di tatap azkiya tajam

" coklat nya udah gue makan " bisik azka dekat telinga azkiya , azkiya membulatkan mata nya karna sedekat ini dengan azka , " gue bilang bukan gue yang kasih " ujar azkiya memalingkan wajah nya

azka tertawa senang melihat azkiya yang malu.

azkiya memukul azka , " gue bilang bukan gue yang kasih " ujar azkiya lagi

azka menghindar dari pukulan azkiya , " ga usah gengsi " ujar azka yang terus terusan membuat azkiya malu

clay mendekat ke arah azka dan azkiya

" gimana coklat nya udah lo makan " ujar clay membuat azka bengong menatap azkiya

azkiya menahan tawa nya , " udah gue bilang bukan dari gue " bisik azkiya di telinga azka , azka mendorong wajah azkiya dengan tangan nya.

" oh dari lo gue elergi coklat jadi gue buang " ujar azka ke clay

" kok di buang kenapa ga lo simpan ?" ujar clay

" gua juga elergi liat coklat " ujar azka dengan datar nya .

setelah clay pergi dengan wajah yang kesal , azkiya kembali menertawakan azka " lo ga bisa diem ya " ujar azka

" coklat nya udah lo makan gmna rasanya enak?" ujar azkiya gantian meledek azka

" ga usah ketawa ga lucu " sekarang gantian azka yang malu

setelah pelajaran berakhir seperti biasa azkiya pergi ke kantin untuk mengganjel perut nya yang mungil itu ,

" ayo lun " ajak azkiya

" kaya nya lo duluan aja deh ki gue mau ngerjain ini dulu gue lupa ngerjain semalem " ujar luna

" makanya jangan pacaran mulu " ujar azkiya

" yeuh ayang gue mah nomer satu di hati " ujar luna tertawa

" seterah lo lun , lo mau nyontek punya gue ?" tanya azkiya menawarkan tugas nya

" gue kerjain sendiri dulu kalo ga bisa gue nyontek " ujar luna

" yaudah nanti ambil aja ya di tas , eh lo mau gue pesenin apa ?"

" okee , ga usah ki ayang gue udah beliin nanti " ujar luna sambil tertawa

" ah bucin banget , oke gue duluan ya "

" sip "

saat berjalan ke kantin , tak sengaja pandangan azkiya melihat siswi yang sedang di bully oleh sandra , tertunduk dengan keaadaan basah kuyup , azkiya menghampiri nya.

" sandra " teriak azkiya

sandra melotot melihat kedatangan azkiya menghampiri nya.

" ga usah ikut campur , lo mau gue bikin kaya kemarin lagi " ujar sandra

azkiya tertawa miris , " lo pikir gue takut ," ujar azkiya menentang sandra .

" kayanya ni anak mau di kunciin lagi kaya kemarin " ujar sandra

" udah san lo lupa ya kemarin " ujar kesya yang menahan tangan sandra

" emang ya lo tuh ga kapok kapok , lo ga malu kemarin udah di permalukan satu sekolahan hah? " ujar azkiya membuat sandra semakin geram

sandra ingin menampar azkiya tapi di tahan oleh kesya dan iren.

" lepasin gue pemgen habisin dia " ujar sandra

suara dehem , yang buat sandra berhenti bergerak.

suara dehem itu berasal dari azka yang sedang berdiri menyenderkan tubuh nya di tembok dan tangan yang di silang dan mata nya menatap ke arah sandra yang seperti orang kesurupan.

karna sandra udah janji oleh azka tidak bakal nyentuh azkiya sandra pun cepat cepat kabur dari situ menghindari azka.

azkiya menoleh ke azka dengan senyuman nya.

" lo gpp ?" ucap azkiya

" makasih ka " ujar siswi itu

" ayo ke kamar mandi bersihin baju lo " ujar azkiya.

siswi itu nurut dan masuk ke kamar mandi membersih kan baju nya.

" baju lo basah , pake ini aja " ujar azkiya menyodorkan switer yang ada di tangan nya

" eng engga papa ka?" ucap siswi itu ragu

" ngga papa santai gue masih punya ini buat lo aja ga usah di balikin " ujar azkiya sambil tersenyum.

siswi itu berterimakasih kepada azkiya karna sudah membantu nya dua kali , " makasih banyak ya ka" ujar nya

" kenapa bisa di buly gitu sama sandra ?" tanya azkiya yang sedikit kepo

" tadi aku lewat di depan ka sandra ga sengaja numpahin air di baju nya. " ujar nya menatap ke bawah lantai.

" emang aga alay dia numpahin air aja sampe marah begitu "

" emang salah aku si ka ga liat liat kalau jalan" ujar nya merasa bersalah

"lo ga salah , cuma ga sengaja lain kali lawan aja dia ga usah takut " ujar azkiya dan di jawab dengan anggukan.

" makasih ya ka " ujar nya lagi dan berjalan keluar ,

saat azkiya keluar dari toilet ia masih melihat azka menunggu di depan toilet ..

" ngapain lo berdiri di situ" tanya azkiya

" lo lupa dari tadi gue berdiri di sini " ujar azka

" gimana keren kan gue tadi pasti lu terkesima liat kegagahan gue baper kan lu " ujar azka kepedean menyisir rambut nya dengan jari jari nya.

" hueekk , jangan kepedean bikin gue geli " ujar azkiya

" lagian dia takut bukan karna lo tapi karna gue " ujar azkiya berjalan barengan dengan azka

" kalo ga ada gua pasti lo di tampar " ujar azka

" ga ada lo juga dia ga berani"

" lo ngapain ngikutin gue ," ujar azkiya yang terus di ikutin azka

"jangan geer gua mau ke kantin " ujar azka

azka terus mengikuti azkiya hingga kantin . " lo ngapain duduk sini " ujar azkiya

" mau makan lah , ga liat udah penuh begini " ujar azka menunjuk ke meja kantin yang penuh

" bilang aja lo mau modus " ujar azkiya

" dih ogah banget "

azkiya berjalan memesan makanan nya karna ibu kantin hari ini ga bikin bakso akhir nya azkiya memesan batagor , " gua juga satu " ujar azka

" pesan sendiri lah punya kaki kan? " ujar azkiya

" kalo gua bangun nanti di tempatin orang , lo mau duduk mana " ujar azka mencari alesan

" heleh bilang aja lo mager jalan" ujar azkiya dan di kasih tawa azka

azkiya memesan 2 porsi batagor dan 2 gelas es teh.

ga lama kemudian azkiya membawa pesanan nya dengan nampan

" nih " ujar azkiya menaru piring nya di depan azka

" thanks " azka melahap batagor nya

" biasa nya lo ga ke kantin " ujar azkiya

" perut gue laper , gudang juga di kunci " ujar azka fokus dengan batagor nya

" kaya hantu lo nyelip di gudang " ujar azkiya

" gpp , muka lo lebih serem dari hantu " ujar azka menertawakan nya sendiri

" apa lo bilang " ujar azkiya

" muka lo lebih seram dari hantu " ujar azka semakin keras

tangan nya azkiya yang gatal langsung memukul azka dengan sangat keras , " rasain lo " ujar azkiya

" duh " ujar azka mengelus badan nya yang terkena pukulan maut azkiya

" kecil kecil kalo mukul keras juga " ujar azka

" jangan remehin orang kecil , lo bisa aja gue makan sekarang " ujar azkiya

" serem banget. "

" lo mau gue makan sekarang kebetulan lagi laper nih" ujar azkiya

" nih kalo bisa gue kasih hadiah" ujar azka

semakin hari azka dan azkiya terlihat sangat dekat.

clay ikut bergabung duduk di samping azka , " lo makan apa ?" tanya clay yang masih mencoba ingin mendapat kan hati azka

kebetulan juga somai azkiya tinggal satu suap , azkiya langsung melahap nya habis , " gue duluan ya " ujar nya pergi dari kantin dan tersenyum ke clay

azka pun bangun dari duduk nya "gue duluan ya " ujar azka berjalan meninggal kan clay.