webnovel

13

sial , kenapa dia dingin banget sama gue sedang kan sama azkiya ish " gertak clay yang kesal karna perlakuan azka begitu.

kelas pun kosong tidak ada satu orang pun di dalam kelas , seperti biasa azkiya menderetkan bangku untuk di jadiin tempat tidur nya , waktu istirahat masih 20 menit an lagi azkiya azkiya menghabis kan nya dengan rebahan di atas deretan bangku , mengambil kertas dan menulis , "JANGAN GANGGU " tulisan azkiya dalam kertas itu.

azkiya semakin nyaman tiduran di atas bangku mendengarkan musik dengan volume cukup keras ,

azka masuk ke dalam kelas dengan santai , melihat azkiya yang sedang berbaring miring menghadap ke meja , azka berjalan ke arah nya membaca surat yang ada di atas meja . azka mendekat dengan hati hati supaya azkiya tidak tahu kehadiran nya .

dengan ide jail yang tiba tiba saja muncul di pikiran nya , azka menggubrak meja dengan sangat keras , membuat azkiya terkejut dan terbentur ujung meja , azka tertawa puas sengan aksi nya. " lo gila ya ga bisa baca?" ujar azkiya kesal .

azka menggeleng , azkiya melempar buku nya ke arah azka .

" ini sekolah bukan rumah " ujar azka yang menahan ketawa

" lo ganggu tau ga , pergi lo sana , pergi ga " ujar azkiya mengusir azka supaya keluar kelas

" iya iya , gua cuma mau ngambil ini doang " ujar azka mengambil buku gambar dan tempat alat menggambar , dan menunjukan nya ke azkiya.

setelah mengambil yang di butuh kan , azka kembali keluar kelas , azkiya juga tertarik dengan gambar dan selalu mencoba nya walalupun gambar nya terlihat tidak bagus dan sangat berantakan ,

tadi ia menyuruh azka keluar kelas , tapi sekarang azkiya malah mengikuti azka , azka menoleh ke arah azkiya dengan tatapan heran , " ngapain lo ngikutin gua?" tanya azka , azkiya menyengir kan gigi nya , " gue mau liat lo gambar " ujar azkiya tersenyum.

" ga , pergi ga " ujar azka gantian mengusir azkiya , azkiya dengan kekeh menggeleng , azka kembali berjalan dan masih di ikuti azkiya di belakang nya.

azka memilih duduk di taman sekolah yang lumayan luas , " azkiya dengan fokus memperhatikan cara azka menggambar"

" gue mau punya tangan kaya lo" ujar azkiya polos

azka masih belum mengerti maksud dari omongan azkiya , " kaya gini?" tanya azka menunjukan tangan nya , azkiya mengangguk , " iya bisa gambar , gue suka liat gambar tapi gue ga bisa gambar " curhat azkiya ke azka

" butuh latihan yang banyak supaya bisa jadi gambar yang bagus" ujar azka

" lo mau ajarin gue " ujar azkiya memegang lengan azka

" ga " ujar nya datar dan lanjut mengambar.

" ga seru lo " azkiya mendorong tangan azka hingga gambar nya tercoret

azka menatap ke arah azkiya dengan tatapan yang sangat tajam ," eh maaf maaf " ujar azkiya mencari penghapus di tempat pensil azka dan langsung menghampus nya hingga kena gambar gambar yang sudah jadi ..

" lo " ujar azka menepis tangan azkiya jauh dari buku gambar nya.

" gue ga sengaja " ujar azkiya merasa bersalah

azka tarik nafas pelan supaya tidak mengeluarkan kata kata kasar.

" lo mau gue gambarin ?" ujar azka tiba tiba

azkiya mengangguk dengan semangat " mau mau " ujar azkiya

" lo duduk di situ terus gaya nanti gue gambar " ujar azka

azkiya mengikuti perintah azka , azkiya berpose , lengan satu memegang pinggang nya dan satu nya berbentuk v .

azka menggambar dengan wajah yang fokus membuat azkiya yakin bahwa hasil nya pasti bagus , 15 menit sudah azkiya tidak bergerak dan masih berpose seperti itu. " udah belum pegel nih " ujar azkiya

" bentar bentar , oke oke siaap " ujar azka

" huu" azkiya mengulet kan badan nya yang pegal , azka mengasih unjuk gambar nya ke azkiya dengan tertawa ngakak ,

bukan nya menggambar wajah azkiya , azka malah menggambar monyet yang sedang duduk di sana , azkiya ingin memakan azka sekarang juga , " lo ya " ujar azkiya geram memukul azka hingga keras , azka kabur ke kelas untuk menghindar dari pukulan maut azkiya . gimana tidak kesal lima belas menit perjuangan berpose nya sia sia.

mereka terlihat sebagai pasangan yang sedang berantem manja.

azka tertangkap oleh azkiya , azkiya menjambak nya dan memukul nya berkali kali azka masih terus tertawa mengingat reaksi azkiya saat melihat nya tadi. " oke oke ampun " ujar azka menyerah karna lumayan sakit di pukul azkiya.

" jahat banget si lo " ujar azkiya ngambek dan pergi dari azka.

sebenar nya azka bisa saja menggambar tanpa melihat azkiya di depan nya , tadi azka cuma ingin ngerjain azkiya.

azkiya berjalan ke kelas dengan kesal menghertakan kaki nya , luna melihat sahabat nya pun langsung menghampiri , " kenapa lo kaya lagi kesel" ujar luna

" tuh mahluk aneh , " ujar azkiya

" lo di apain ?"

" dia bilang mau gambarin gue , pas gue udah pede pose cantik lo tau apa yang dia gambar ?" tanya azkiya

luna menggelengkan kepala nya " apa ?" tanya nya kembali

" dia malah gambar monyet lun , kesel banget kan gue cape cape kaya gini dia malah gambar monyet emang dasar mahluk aneh " ujar azkiya menirukan pose yang tadi.

luna mendengar cerita dari sahabat nya pun tertawa terbahak bahak. " kok lo malah ketawa si " ujar azkiya

" lucu banget ki lo mau aja di bohongin azka " ujar luna yang tidak bisa menahan ketawa karna kepolosan sahabat nya.

" lo berdua sma aja " ujar azkiya ngambek , azkiya duduk di bangku nya dan menendang bangku azka jauh " pergi lo sana pergi " ujar nya geregetan.

" heii " teriak azka yang melihat bangku nya di tendang azkiya , azkiya langsung memaling kan wajah nya tidak ingin melihat wajah azka.

luna berjalan ke azka , berniat untuk memarahi azka , " lo keterlaluan banget si sahabat gue lo suruh gaya tapi malah lo gambar monyet lo ga pikir secape apa dia tadi " ujar luna berbicara menahan tawa nya

azka bukan nya mikir malah tertawa lagi , luna pun ikut tertawa , niat nya yang ingin membela azkiya malah gagal karna tidak bisa menahan tawa.

" lo berdua ya ish " ujar azkiya mengubrak meja kesal dan mengumpat kan wajah nya di tangan nya , luna kembali ke tempat azkiya mengelus belakang tubuh azkiya , " udah gue marahin ki tenang aja " ujar luna yang ingin menjadi pahlawab tapi gagal.

" lo sama aja udah sana " ujar azkiya menahan malu

satu persatu murid kembali ke kelas. dan di ikutin dangan guru di belakang nya , azka mengambil bangku nya lagi dan di simoan kembali di tempat nya , azkiya menjauh sedikit dari azka.

" mau gua gambarin lagi?" tanya azka yang masih belum puas meledek azkiya

azkiya menutup kuping supaya tidak mendengar suara azka.

" ayo gaya gue gambar beneran kali ini " ujar azka tertawa kecil

plak pukulan azkiya yang keras ke tubuh azka , " siapa itu " ujar guru yabg sedang menerangkan di depan

" maaf bu ada nyamuk " ujar azkiya memcari alasan

" jangan ganggu yang lain" tegas nya

" lu mau simpan ini?" tanya azka

azkiya tidak menjawab satu kata pun , azka menyobek nya gambar yang tadi dan di simpan di depan azkiya , " bawa pulang " ujar azka

tanpa melihat gambar nya lagi azkiya azkiya melecek nya . " lo jangan bikin gue marah kalo gue udah marah gue makan lo " ujar azkiya ,

azkiya mengerut kan kening nya dengan wajah marah tetapi malah terlihat menggemaskan.

" ga takut lo yang malah gua makan " ujar azka kembali

" awas lo ya " ujar azkiya ," ibu saya izin ke kamar mandi " ujar azkiya izin untuk pergi ke kamar mandi.

" baik jangan lama lama " ujar nya

azkiya keluar kelas sambil gerutu " awas aja lo liatin " ujar azkiya

azkiya berjalan ke kamar mandi dengan pelan pelan karna malas di kelas melihat wajah azka .

azkiya masuk ke dalam kamar mandi untuk bercermin melihat wajah nya apakah seperti monyet seperti gambar azka tadi ? , azkiya menepuk nepuk pipi nya , , tiba tiba saja azkiya mendengar suara gedoran pintu yang cukup keras , azkiya terkejut dan berjalan mundur ke belakang , " siapa ?" tanya nya yang takut hantu seperti yang di flm kemarin , " tolong " ujar nya yang lemas dari dalam kamar mandi .

" orang apa bukan ya " batin azkiya yang takut tapi tetap memaksa kan untuk lebih dekat.

" tolong bukain " ujar nya

" lo orang?" tanya azkiya dengan polos nya

" ka azkiya ? , tolong bukain pintu nya." ujar nya dari dalem

" lo kenal gue ?" ujar nya mendekatkan telinga nya di pintu

" iya ka yang kemarin kk tolongin " ujar azkiya , azkiya memang terkenal di sekolah nya , tapi dia tidak banyak mengenal adik kelas nya bahkan kaka kelas nya.

azkiya mencoba membuka pintu nya yang terkunci , " tunggu sebentar gue ambil kunci di kantor " ujar azkiya berlari ke kantor , saat ia sedang berlari ke kantor bara yang melihat nya langsung menegor , " kenapa ki panik banget?" ujar bara

" ada yang kekunci di kamar mandi " ujar azkiya meninggal kan bara ,

bara ikut berlari ke kantor bersama azkiya mencari kunci candangan toilet perempuan , " ini " ujar bara mengssih nya ke azkiya , " makasih ka " azkiya kembali lagi ke kamr mandi tanpa beristirahat dan di ikuti bara di belakang nya , ga lama kemudian azkiya pun sampai di kamar mandi , mengetuk pintu terlebih dahulu , " lo gpp?" ujar azkiya yang tidak di jawab dari dalam.

azkiya langsung membuka pintu dengan kunci yang ada di tangan nya , setelah pintu nya terbuka azkiya melihat dia sedang tergeletak pingsan di dalam toilet.

" bunga " ujar bara panik dan langsung menggendong nya.

azkiya juga ikutan panik , bunga langsung di ajak ke ruang uks , bara yang panik mengelus tangan nya supaya ia cepat sadar kan diri.

azkiya mengelus punggung bara , " ka bara pacar nya dia ?" tanya azkiya yang melihat bara sangat seromantis itu.

bara menggeleng kan kepala nya menahan air mata nya , azkiya sedikit terkejut kalau bukan pacar nya mengapa bara sepanik itu melihat bunga yang pingsan.

" terus ?" tanya azkiya yang masih penasaran

" adik gua " ujar bara

sudah di duga pasti bunga adik nya bara , wajar saja kalau bara terlihat sangat panik melihat bunga yang berbaring lemas , azkiya langsung membuat kan teh hangat untuk bunga . sedangkan bara mengoles minyak kayu putih di jidat dan hidung bunga supaya sadar .

bunga membuka mata nya perlahan , " kamu gpp?" tanya bara mulai tersenyum lega

bunga ikutan tersenyum melihat abang nya.

" gpp bunga baik baik aja " ujar bunga

" siapa yang buat kamu ke kunci di kamar mandi?" tanya bara dengan mata memerah

" siapa lagi kalau bukan sa" ujar azkiya sepotong di tahan oleh bunga supaya tidak menyebut kan nama sandra.

" eh bunga ke kunci sendiri , kayanya pintu nya macet jadi kekunci , " ujar nya bunga berbohong kepada abang nya , ia takut kalau abang nya bakal melakukan hal yang aneh aneh pada sandra padahal sudah jelas pasti bahwa sandra lah pelaku nya.

azkiya cukup kagum dengan bunga , walaupun sudah di apain saja dengan sandra ia tidak marah ataupun dendam.

" makasih ya ka " ujar bunga tersenyum ke azkiya

" iya sama sama maaf ya aga telat bantuin kamu " ujar azkiya merasa bersalah

" ngga ka , aku yang makasih banget "

azkiya tersenyum dengan sangat manis , " kamu di temanin ka bara ya , aku ke kelas duluan " ujar azkiya pamit ke bunga

" iya ka , maaf ngerepotin ka azkiya terus " ujar bunga

" terus emang udah berapa kali azkiya bantuin kamu?" tanya bara

" engga maksud nya maaf udah ngerepotin" ujar azkiya membantu bunga mencari alasan

bunga mengangguk , " yaudah aku ke kelas ya ka bara duluan " ujar azkiya pamit ke bunga dan bara.

" oke thanks ya ki " ujar bara

" oke "

azkiya pun keluar dari uks dan berjalan kembali ke kelas ,

saat masuk ke kelas azkiya di tegor karna terlalu lama di kamar mandi , " azkiya kamu ke kamar mandi tidur?" ujar guru itu melihat ke arah azkiya , azkiya di tertawa kan satu kelas

" berisik " teriak azkiya yang mengalah kan tawa mereka kelas pun kembali hening mendengar suara azkiya yang besar ,

" tadi ada yang ke kunci di toilet saya bantuin dulu , maaf bu lama " ujar azkiya

" jangan alesan pintu toilet semua nya baru sja di betulin " ujar guru itu membantah alasan azkiya

" ga percaya liat ke uks aja bu orang nya baru sadar " ujar azkiya

" saya ga percaya kamu berdiri di sini sampai jam pelajaran saya selesai " ujar nya

azkiya menarik nafas nya kasar , ia iklas membantu seseorang tapi dia juga kena batu nya.

azkiya pun pasrah berdiri di depan , tanpa memperhatikan ke papan tulis.

azka menatap azkiya dengan sangat lama , azkiya membuang pandangan nya dari azka

setelah pelajaran selesai azkiya pun boleh duduk kembali di bangku nya.

luna langsung heboh mendekat ke azkiya , " lo bantuin siapa ki ,? tanya luna yang sudah menahan kepo nya dari tadi.

" alasan dia doang biar ga belajar " timpa azka dengan senyuman licik nya

kali ini azkiya menyubit nya sangat keras , " lo ga tau apa apa diem " ujar azkiya dengan mata melotot

" aduh aduh " rintih azka

azkiya melepaskan tangan nya cukup kasar dan kembali ke arah luna , " anak kelas 10 adik nya ka bara " ujar azkiya yang sedikit badmood

" adik ka bara ? ka bara punya adik ?" tanya luna lagi

azkiya mengangguk dan mengambil botol minum nya dalam tas , dan meneguk nya sampai habis , gimana ga haus azkiya abis berlari lari setelah itu di hukum berdiri 20 menit an lebih .

" jangan terlalu baik jadi orang " ujar azka

" bagus lah dari pada jahat kaya lo " ujar azkiya membalas azka

azka hanya tersenyum kecil.

setelah pulang sekolah azkiya di ajak luna untuk nemani nya melihat pacar nya latihan basket.

" ayoo ki pliss biasa nya lo mau " ujar luna mencoba membujuk azkiya

" lain kali aja ya sayang " ujar azkiya berharap tangan nya di lepasin luna

"ayo lah ki gue mau lihat bf gue main basket " ujar luna

" besok besok aja ya gue cape banget lun " ujat azkiya menolak secara halus

luna tetap kekeh mengajak azkiya untuk temanin nya.

setelah di paksa dan di bujuk luna azkiya pun akhir nya mau nemanin sahabat nya yang satu ini.

mereka duduk di kursi penonton. " go rafi go rafi go" teriak luna menyemangati kekasih nya padahal belum di mulai luna malah heboh sendiri.

" lun malu " ujar azkiya menutup wajah nya dengan kedua tangan nya

" ayo semangatin lo ga semangatin azka?" ujar luna

" azka?" azkiya dari tadi tidak sadar kalau azka ikut pertandingan basket

" iya itu dia gantiin roni " ujar luna yang tau semua nya

" gue balik ah males liat dia " ujar azkiya yang berdiri dan di tarik lagi hingga duduk kembali

" yaudah lo ga usah lihat dia lihat yang lain ajak ga kalah ganteng ko , tapi jangan ayang gue " ujar luna

" ga tertarik "

luna sibuk menyemangatin rafi sedang kan azkiya sibuk memainkan ponsel nya.

" masih lama lun?" tanya azkiya yang sudah mulai bosan dan ga nyaman karna semakin banyak orang yang menonton.

" gue harap masih lama , ayang gue ganteng banget ki pake baju itu" ujar luna yang salting sendiri

" lo terlau lebay " ujar azkiya , azkiya sudah terbiasa lihat kebucinan sahabat nya yang paling setia ini.

azka melihat ke arah azkiya dan melambaikan tangan nya. sorakan pun mulai mengeras ,

" apaan si pede bngt " ujar azkiya menatap sinis ke arah nya , azkiya masih dendam demgan azka masalah gambar yang tadi.

" woooou " sorakan yang semakin mengeras , " lun kaya nya gue pulang duluan deh " ujar azkiya

" sabar sabar 5 menit lagi baru lo boleh pulang " ujar luna masih menahan azkiya

azkiya pun menurut i kemauan luna , benar saja 5 menit pertanding an pun selesai .

" yess udah yu pulang " ujar azkiya

" lo telat senang nya " ujar luna , luna menghampiri rafi dan memberikan sebotol minuman azkiya mengikuti di belakang nya.

" makasih sayang " ujar rafi mencubit manja pipi luna

" alay " ujar azkiya

" eh ada kiya , " ujar rafi yang pura pura tidak melihat nya

" tumben ki lo kesini ?" tanya nya

" di paksa cewe lo " ujar azkiya tanpa senyum

" lagian buru buru banget pulang gue tau lo pasti gabut kan di rumah " ujar luna

" iya sih tapi gue gabut juga di sini " ujar azkiya

" yaudah sekarang lo boleh balik" ujar luna

" benar ya , gue balik duluan ya " ujar azkiya ,

" oke makasih pacar kedua ku" ujar luna memeluk azkiya.

" oke gue balik ya bye , fi duluan jagain sahabat gue " ujar azkiya dan pergi

saat mau keluar azkiya di ikuti oleh azka lagi , " lo ngaggetin gue " ujar azkiya

" gitu aja kaget emang dasar nene nene" ujar azka meledek azkiya

" apa lo bilang " ujar azkiya berhenti melangkah dan menatap azka

" engga engga " azka kapok di pukulin dan di cubitin azkiya

" lo mau balik?" tanya azka

" menurut lo?" ujar azkiya kembali bertanya

" tinggal jawab aja ribet " ujar azka

" lo bener bener ya bikin gue emosi mulu hari ini" ujar azkiya

" lo nya aja yang darting" ujar azka

" awas lo ya " ujar azkiya berjalan lebih cepat dari azka

" balik bareng gue " ujar azka menahan tangan azkiya

" g " jawab azkiya singkat

azka terus mengikuti azkiya " lo bisa ga jauh jaub dari gue enek gue liat lo" ujar nya

" lo marah marah terus dari tadi , lo mau gue gambarin lagi" uhar azka mengungkin maslah yang tadi lagi

azkiya menarik nafas nya kasar , " oke oke ga bakal gambarin lo lagi" ujar azka mengalah

" yaudah sana jangan deket deket gue " ujar azkiya

" siapa juga yang mau deket deket lo , gue mau ke parkiran , jangan kepedean " ujar azka melangkah lebih cepat dari azkiya

azkiya menggertak an kaki nya kesel ," awassss aja lo mahluk aneh " ujar nya dalam hati

azka masih menunggu azkiya di luar gerbang sekolah. " naik" ujar azka yang tidak di hiraukan azkiya

" naik pa joko ga jemput lo" ujar azka

" jangan so tau lo tau dari mana?" tanya azkiya

" tadi gua tlpn , gua bilang jangan jemput azkiya " ujar azka

" lo bener bener ya , lo siapa nyuruh nyuruh supir gue " ujar azkiya

" lo lupa gua kan pacar lo" ujar azka meledek azkiya dengan mengedipkan mata nya sebelah

ntah mengapa azka malah bersikap seperti ini sama azkiya padahal awal nya ia bersikap dingin dan nyebelin.

azkiya naik ke motor azka tanpa bilang apa pun lagi , azka tersenyum melihat wajah azkiya dari spion yang sedang cemberut kesal.

" lo makin mirip nene lampir kalau kaya gitu" ujar azka tertawa

" lucu?"

azka mengangguk , dan di toyor oleh azkiya.

" pegangan " ujar azka

" ga " jawab azkiya singka , azkiya malu kalau harus memeluk azka lagi.

azka membawa motor lumayan kencang membuat azkiya hampir jatuh ke belakang , " lo bisa ga si pelan pelan " ujar azkiya

" apa?" tanya azka

" lo bisa ga si pelan pelan " teriak azkiya

azka tidak mendengar suara azkiya karna tertutup oleh helem , " iya bagus bagus " ujar azka ngasal

" apaan si ga jelas banget lo" ujar azkiya menoyor kepala azka kedua kali nya

azka mengerem motor nya mendadak membuat azka maju dan memeluk nya

" lo sinting apa gimana si ?" ujar azkiya

" lo noyor pala gua , ngomong apa tadi?" ujar azka

" lo bisa pelan pelan ga bawa motor nya" ujar azkiya mengulamg ketiga kali nya

" ah ga penting " ujar azka

azkiya memegang tas azka erat karna takut jatuh , " lebih baik gue jalan kaki tadi dari pada di bonceng dia " ujar azkiya