Hari hari ku semasa SMA lancar, normal dan pergaulan ku pun masih aku batasi dan ketat dalam pengawasan kedua orang tua ku .
Ini tepat bulan November bulan kelahiran ku.
Kami persiapan memasuki semester Ganjil atau semester Pertama . Tak terasa sudah hampir 6 bulan aku sekolah SMA begitu indah dan aku sangat nikmati setiap hari hari ku bersama teman teman ku .
Kecuali Adrian Suprapto , ntah kenapa setiap kali bertemu dengannya , dia sanggup membangkitkan emosi ku, jadi sebisa mungkin aku menghindarinya.
"Pagi" ,, sapa ku ke sahabat sahabat ku seperti biasa. "ada gosip apa nie?" sambung ku "Citra putus sma Dimas." sambung Cia dengan cepatnya. selama beberapa bulan sekolah , Citra jadian sma Dimas, Cia pun memiliki pacar yang tidak satu sekolah dengan kami, Rifah juga jadian dengan Putra kakak kelas 3 , ke-5 sahabat ku membuka hati mereka dan mengalami dan menjalin cinta SMA aku senang dan bahagia. "kok bisa cit?" tanya ku prihatin, " selingkuh sma anak kelas sebelah!" sahut Kia dengan nada marah "astagaa, dasar play boy" sambung ku , "udah Cit, jngan dipikirin kita kan populer banyak tu yang ngantri buat kamu" sahut Cia berusha membuat citra senyum "tapi, tapi , aku sudh first kiss sma dia" katanya smbil berbisik dan hanya kami yang dengar "whaatttt,,!!" teriak ku membuat seisi kelas menoleh, aku menarik Citra keluar kelas tepatnya kami ke arah Musholla dan diikuti oleh k-4 sahabat ku yang lain , di saat pagi sperti ini musholla kosong dan tidak akan ada yang kesana jadi itu tempat yang aman pikir ku untuk mengintrogasi Citra . Kami ber-5 mengingilingi Citra dan menatap nya dingin dengan banyak pertanyaan, "apa aja yang sudah kamu lakuin sma Dimas Cit ??" tanya ku penuh prihatin dan dengan sedikit emosi terhadap nya, Dia menjawab dan menceritakan semua nya kepada kami, Citra memang wanita yang sangat lemah lembut, dia dibesarkan oleh ibunya yang hanya single parents jadi bisa dikatakan dia haus perhatian, Dimas cowok play boy yang memang selama ini sangat memberinya perhatian, yaa namanya play boy itu mah biasa aja tapi bagi Citra itu luar biasa. Kami pun sontak kaget atas cerita nya, dengan rasa campur aduk, marah, kesal, prihatin dan sedikit kecewa terhadapnya karena kenapa dia bisa selemah itu dihadapan cowok itu dan mau begitu aja, namun aku tetap sahabat nya dan dengan tulus aku memeluknya "yang penting kamu tidak melakukan hal itu cit, walau tetap slah krn kamu sudh meyerahkan bagian atas mu untuk dia jamah", "aku malu, aku takut itu tersebar 1 sekolah, aku benar benar takut" sambungnya sambil menangis, aku mencoba menenangkan nya "dia nggak sebodoh itu cit, dia kelas 3 kalau ketahuan bisa habis dia" sahut ku dan diikuti anggukan kami semua, dan berhasil membuat nya tenang dan tersenyum "aku lega menceritakan ini ke kalian, maaf.sudh ngecewain kalian aku janji nggak akan pacaran yang ngelewatin batas lagi" ucapnya sambil memeluk kami.
--------------------------------------------------_------------------------------
Siang ini kami memutuskan untuk makan bakso di depan sekolah untuk menenangkan hati sahabat sahabat ku setiap kali kesal, mereka malampiaskannya dengan memkan bakso pedas, tentu hanya aku yang tidak , jangan kan lombok bakso, lombok mie instant aja aku nangis .
"bakso 6 pak, yang 5 biasa ya pak pak sambelnya" pesan Rifah ke pale bakso langganan kami " dan yang 1 non sambel sma sekali, khusus buat mba riani yg termanis" sahut pale bakso yang sudh hafal dengan pesanan kami " heheheh , pale bisa aja" sahut ku . "ada yang bentar lagu ultah nie" ucap Kia yang tau ulang tahun ku dan aku masih akan memasuki usia 16 tahun, "oiaa, Riani" ucap Cia, " traktir yaa" sambung nya "sipp okee" jawab ku santai, "akhirnya , Riani, ada temannya jomblo nie " celetuk Cia kembali, dan di sambut tawa kami ber-6 "iya iya benar" sahut Lina , " tapi yaa Ri, aku kasihan deh sma pemuja pemuja rahasia mu itu yang tak terhitung dan cowok cowok yang berani mengungkapkan perasaannya dengan berbagai cara, dan kamu tolak in" sambung citra dengan suara khasnya yang lembut , "semuanya di tolak" tekan Lina dan kamii pun kembali tertawa . " ini baksonya nona nona cantik" sela pale bakso dan menghentikan obrolan kami.
"ehemmm, cewek cewek terpopuler lagi makan bakso ni, wahh bangganya bisa ketemu seleb sekolah disini" suara seorang perempuan yang berhasil membuat kami menghentikan nikmat nya bakso kami dan menoleh kearah nya, yaa sarah dan antek antek nya selingkuhan dimas, kelas 1-1 yang sangat kontra dan berusha selalu mencari Maslah dengan kami , tapi kami selalu bisa menghindari keributan krna kami tidak suka hal hal seperti itu.
" maaf yaa cit, gara gara aku kamu jadi putus sma dimas, dan makasih yaa Uda mutusin dimas ," lanjutnya dengan nada sok dan penuh kemenangan . Sontak saja hal itu membuat Kia dan kami semua emosi, tapi aku menahan lengan kia dan berusha agar kami semua tidak menyahuti nya. "iya sama sma tidak Masalah, ambil aja bekasku ," sahut citra dan membuat kami kaget tidak menyangka Citra bicara seperti itu, kami pikir dia akan nangis. "kamu" teriak sarah "apa mau mukul silahkan" tantang citra dan kami kompak berdiri menandakan siap menghajarnya jika berani macam macam. "sar, pergi aj yuk," ajak teman yang bernama sarah, "awas aj kalian semua" ancamnya sebelum pergi. kami pun tertawa dan mengajungakn jempol ke Citra dan melanjutkan makan kami dengan mendengar celotehan Cia dan rifah .
----------------------------------
" Kenapa sih, mereka nggak pernah terpancing setiap kita ganggu", di tempat lain tepatnya kelas sarah , ya sarah mengobrol dengan teman temannya. "tau nggak , ujung tombak mereka itu sebenarnya Riani, Ariani Saputri" sahut teman sarah yang lain , "kok bisa, bukannya Cia yang kecil cerewet itu" sahut Sarah "itu hanya karena dia yang paling menonjol jadi guru guru menganggap dia kepalanya, padahal sebenarnya adalah Riani" timpal teman sarah. "jadi kalau mau mancing emosi mereka harus bisa menarik Riani keluar" , "iya iya aku baru sadar, dia yang paling populer, paling berprestasi, paling banyak di kejar cowok, dan membuat penasaran karena nggak ada 1 pun cowok yang dia terima" sahut sarah dengan penuh arti.
--------------------------------------------------------------------------
" Riani" ,
" ehh, kak Dani, ada apa ya kak?" ,
"mau ke musholla ya",
"iya Kak" ,
"bareng ya",
"boleh" ,
" kemarin ku dengar kamu di tembak Davin ya anak kelas 1-3 " tanya kak dani membuka percakapan
" hehehe, iya , tapi "
"tapi kamu tolak lagi" potong kak Dani cepat, "ntah dia sudah cowok yang keberapa yang kamu tolak ri," sahutnya sambil tertawa. Tawa kak Dani begitu manis dan menawan dengan lesung pipinya dia ramah dan manis, tanpa ku sadari aku memperhatikan nnya dan membuat ku ikut tersenyum sendiri .
Kami pun tiba di musholla , "asyik banget ngobrolnya, ini tempat buat sholat bukn buat pacaran" cerocos suara itu dan membuat ku kesal, yupp, Adrian Suprapto . "dari tadi bro"? tanya kak Dani mengalihkan , " iya dri awal ujung sna sampai sini aku lihat kalian bareng, sampai aku mikir mau sholat atau mau pacaran Lo" lanjut kak Rian dengan nada yang nggak aku mengerti, dan hanya di sambut tawa oleh kak Dani yang aku juga nggak ngerti maksudnya , dua sahabat ini emang nggak bisa di tebak, tapi setiap kali Rian dan Dani berdua mereka sangat akran bahkan Rian bisa tersenyum dan tertawa lepas, membuat ku semakin nggak ngerti. aku memilih pergi "aku duluan kak" pamit ku ke kak Dani tanpa melihat Rian.