webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
402 Chs

Bab 345 - Kemarahan Arman Part 1

"Dia Keri, salah satu ... huhuk ... Iblis dengan kekuatan besar yang keluar bersamaku. Dia pasti sudah menyerang desa karena itu sudah direncanakan, atau dia bosan."

"Jadi, ada lebih banyak lagi yang berjalan-jalan di sekitar kamu?" Arman mengencangkan genggamannya yang membuat wajah Ical semakin pucat.

Ical ingin menjawab, tetapi dia lebih keras daripada yang dia pikirkan. Dia hanya membuat beberapa suara mendesing. Ketika Arman melihat reaksi Ical, dia sedikit melonggarkan cengkeramannya.

"Katakan, di mana mereka bersembunyi."

"Yang terakhir kudengar adalah mereka berada di menara mage dari Grand Mage yang seharusnya dari Kerajaan Servia." Ketika Arman mendengar jawaban yang dia ingin dengar, dia melepaskan Ical.

"Apakah kamu tidak akan bertanya apa yang akan kita lakukan?" Arman yang akan pergi mendengar pertanyaan Ical dan melihat ke belakang.