webnovel

Arman Sang Penakluk

Auteur: Si_Koplak
Fantasía
Terminé · 297.1K Affichage
  • 402 Shc
    Contenu
  • 4.9
    46 audimat
  • NO.200+
    SOUTIEN
Synopsis

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Étiquettes
3 étiquettes
Chapter 1Bab 1 - Kematian Guru Bahar Part 1

Benua ini bernama Benua Arsyila yang terdiri dari berbagai macam suku Ras, mulai dari human (manusia), elf, penyihir,. werewolf, naga, dan masih banyak lagi. Mereka hidup secara berkelompok, tak jarang seorang manusia terlihat di wilayah elf dan begitupun sebaliknya.

Kingdom Of Romessa adalah sebuah negara yang berada di dalam dunia ini, dimana menjadi pusat Pemerintahan Kota, tidak sedikit penghuni dunia ini yang ingin tinggal di negara tersebut, karena Negara tersebut sangat kaya akan sumber daya alamnya. Namun tidaklah mudah untuk memasuki pusat pemerintahan kota itu, karena hanya seorang keturunan bangsawan serta prajurit yang bisa memasukinya.

Kota Semoi. Sebuah kota kecil biasa yang terletak di bagian Kingdom Of Romessa, di sebelah Timur Pegunungan banyak Binatang Buas, pegunungan terbesar di benua Arsyila.

Ketika matahari pagi terbit, di kota Semoi, masih ada sedikit udara dingin, murni fajar. Namun, sebenarnya semua warga kota kecil ini sudah keluar untuk mulai bekerja. Bahkan anak-anak berusia enam atau tujuh tahun sudah bangun dari tempat tidur dan bersiap untuk memulai aktifitas mereka yaitu bermain.

Di daerah kosong di wilayah timur kota Semoi, kehangatan sinar matahari pagi melewati pohon-pohon di sekitarnya, meninggalkan bintik-bintik cahaya yang tersebar di tanah kosong.

Sekelompok anak-anak dapat terlihat disana, mereka berusia tiga belas hingga enam belas tahun. Di depan kelompok anak-anak ini, ada seorang lelaki setengah baya yang tegap. Dia mengenakan kemeja lengan pendek dan celana panjang dipotong kasar.

"Jika kamu ingin menjadi prajurit yang kuat, maka kamu harus bekerja keras sejak muda" ucap pria paruh baya, kepala terangkat tinggi, tangan tergenggam di belakang, berkata kepada mereka dengan dingin.

Dia menyapu pandangannya yang dingin dan sengit ke arah kelompok anak-anak yang ada dihadapannya.

Nama pria paruh baya itu adalah Bahar, Dia adalah seorang mantan jendral dipusat pemerintahan.

"Kalian semua adalah rakyat jelata..... Kalian tidak seperti keluarga bangsawan itu,... Anda tidak akan memiliki akses ke buku rahasia yang mengajarkan kalian bagaimana mengembangkan kekuatan aura kalian Jika Kalian ingin menjadi seseorang yang berharga, dihormati, serta disegani maka kalian semua harus menggunakan cara yang paling kuno, paling sederhana, dan paling mendasar untuk meningkatkan diri kalian dengan cara melatih tubuh kalian, dan cara itu bisa membangun tubuh kalian,.... Apakah semuanya mengerti!!!???"

Tatapan Bahar menyapu setiap kelompok anak-anak sehingga anak-anak tersebut secara kompak teriak,

"Dimengerti" Suara anak-anak menjawab dengan ceria bersamaan.

"Bagus" Puas Bahar dengan dingin mengangguk, jika dilihat dari tatapan para anak-anak yang berada dihadapan Bahar, maka kalian bisa yakin bahwa mereka memahami maksud dari kata-kata Bahar itu sendiri.

Hampir setiap pria di benua Arsyila akan berolahraga sangat keras sejak usia sangat muda. Jika ada yang malas, di masa depan, mereka akan dipandang rendah oleh orang lain. Uang dan kekuasaan adalah hal-hal yang menentukan status seseorang. Pria tanpa kekuatan akan dipandang rendah bahkan oleh wanita.

Jika seseorang ingin orang tua mereka bangga pada mereka, ingin wanita untuk menyembah mereka, ingin menjalani kehidupan yang mulia. Maka mereka harus menjadi prajurit yang kuat.

Mereka semua adalah orang biasa. Tak satu pun dari mereka yang memiliki akses ke buku rahasia berharga yang mengajarkan seni mengolah kekuatan aura. Satu-satunya jalan mereka menuju kemuliaan adalah melalui berolahraga sejak usia muda, dan mengumpulkan kekuatan! Kerja kerasnya! Mereka akan bekerja lebih keras daripada para bangsawan itu, menghabiskan lebih banyak energi dan darah mereka untuk memperkuat diri mereka sendiri!

"Ketika matahari terbit di pagi hari, semua hal mulai berkembang. Ini adalah waktu terbaik untuk menyerap energi alami dari lingkungan kalian dan meningkatkan kondisi tubuh kita. Aturan yang sama seperti biasa, kaki terbuka selebar bahu kalian, kedua lutut sedikit ditekuk, kedua tangan ditekan ke bawah di pinggang. Bayangkan (Sikap Membangun Kekuatan aura)... Ketika mengambil posisi ini, ingatlah.... (Fokuskan konsentrasi Anda, pertahankan pikiran yang tenang, dan bernapas secara alami)..." Bahar dengan dingin menginstruksikan.

(Sikap Membangun Kekuatan) adalah cara paling sederhana, namun paling efektif untuk melatih tubuh seseorang. Ini didasarkan dari pengalaman generasi ke generasi semenjak dari nenek moyang.

"Ingat, fokuskan konsentrasi kalian, pertahankan pikiran yang tenang, dan bernafas secara alami" Bahar berkata dengan dingin sambil berjalan di tengah-tengah anak-anak.

"Kalian semua, berdirilah teguh!" Bahar dengan dingin menggumam.

Segera, semua anak menegakkan tubuh, menjulurkan dada mereka dan menatap lurus ke depan, sedikit senyum bermain di bibir Bahar. Dia kemudian pindah ke depan dan melepas bajunya. Garis-garis yang mengalir melintasi otot-otot yang kuat di tubuhnya membuat mata anak-anak keluar.

Selain dari otot-ototnya yang sempurna, di tubuh bagian atas Bahar yang telanjang, ada bekas luka pisau yang tak terhitung jumlahnya, bekas luka pedang, dan puluhan luka lama lainnya. Semua anak menatap luka-luka itu, mata mereka bersinar.

Bekas pisau. Bekas luka pedang. Ini adalah medali pria!

Dalam hati mereka, mereka dipenuhi dengan penghormatan terhadap Bahar. Bahar, seorang pejuang perkasa dari peringkat teratas, seorang pejuang yang lahir dari perjuangan hidup dan mati! Bahkan di kota-kota besar, ia akan menjadi individu yang luar biasa. Di kota kecil Semoi, dia adalah pria yang dihormati setiap orang.

Melihat tatapan bersemangat anak-anak, Bahar tidak bisa menahan senyum sedikit pun. Dia ingin membangkitkan perasaan kebaktian pada anak-anak, keinginan untuk menjadi seperti dia. Dengan begitu, mereka akan bekerja lebih keras dan lebih termotivasi!

Hari sudah semakin siang, matahari sudah berada diposisi sempurnanya untuk menyinari dunia ini, Bahar lantas menghentikan kegiatan dan menyuruh anak-anak untuk kembali kerumah masing-masing.

Namun ada satu anak yang tidak mengikuti kata-kata Bahar, dia adalah Arman seorang anak yang berusia 16 tahun, dia adalah murid dari Bahar yang paling menonjol dari yang lainnya. Diusianya yang masih 16 tahun dia sudah mencapai tingkatan ketiga dalam seni kekuatan, jika dia adalah anak bangsawan maka dia dengan mudah menjadi Prajurit yang melebihi Bahar. Bahkan bisa menjadi seorang Raja yang memiliki kekuatan yang tertinggi.

Arman selalu bersama Bahar, dia sangat mengagumi sosok gurunya yang begitu sederhana meskipun dia adalah mantan seorang jendral dipusat pemerintahan.

Namun sayangnya hari itu adalah hari terakhir buat mereka bertemu.....

Jauh dibalik pegunungan yang terjal terdapat sekelompok pria berpakaian hitam dengan simbol badik ditengahnya telah berkumpul untuk merencanakan sesuatu yaitu membumi hanguskan kota Semoi saat itu juga.

Kelompok itu dipimpin oleh seorang Prajurit yang sedang menyamar menjadi anggota badik merah, di kelompok mereka terdapat seorang summoner yang dapat memanggil binatang apapun tak terkecuali seekor naga, selain summoner di kelompok mereka juga terdapat alchemist yang dapat menggunakan sihir. Serta masih banyak lagi.

Selain membumi hanguskan kota Semoi, mereka juga memiliki sebuah misi tersembunyi, yaitu membunuh Bahar, karena Bahar merupakan sebuah ancaman bagi salah satu petinggi pejabat yang ada di pemerintahan.

Singkat cerita malam telah tiba, bulan telah menampakkan dirinya untuk mengantikan posisi dari matahari untuk menerangi kegelapan malam, namun kali ini merupakan malam yang paling terburuk bagi kota Semoi, dimana pada malam ini kota mereka akan terhapus dari peta benua Arsyila.

Malam semakin larut, angin berhembus dari barat menuju timur membuat para penduduk lebih memilih untuk meringkuk didalam kasur sambil menyelimuti diri mereka, namun berbeda dengan Bahar yang memilih menjaga keamanan kota dengan berpatroli ditemani oleh muridnya Arman.

Mereka berdua mengelilingi kota dengan berjalan kaki, Susana kota sangat sepi dan sunyi, tidak adalagi suara-suara anak-anak yang bermain berlarian kesana kemari. Hal itu justru membuat Bahar merasa curiga, karena biasanya anak-anak pada jam segini masih ramai dan masyarakat juga masih beraktivitas namun kali ini dia mendapati kota bagaikan kota mati yang tidak berpenghuni.

Bahar yang curiga lantas menyuruh Arman untuk memanggil saudaranya yang sedang berada di bengkel blacksmith, yah saudara Arman adalah seorang pengrajin pedang dan senjata serta barang-barang lainnya.

"man,.. sekarang kamu panggil ridho untuk kesini,.. guru merasa ada yang mencurigakan kali ini,.." pinta guru kepada Arman dengan menggenggam keras pedang yang berada di tangannya,

"iya guru,.. Arman akan segera mencari kak ridho dan menyuruhnya kesini...." balas Arman, dengan cepat dia berlari mencari kakaknya yang bernama ridho di bengkel blacksmith,

Arman sangat cepat dalam berlari, karena dari kecil dia sudah berlari mengelilingi pegunungan yang berada di kota semoi.

Tak lama kemudian Arman telah tiba di bengkel blacksmith milik ridho, dimana ridho sedang beristirahat sejenak sambil menikmati segelas air ditangan kanannya.

Arman lantas mendekati ridho sambil berucap,

"kakak dipanggil oleh guru sekarang,..."

"dimana guru Bahar,.. kenapa kamu tinggalkan dia sendiri,.."

"dia menyuruhku untuk memanggil dirimu, katanya dia merasakan ada yang mencurigakan,.."

"apa kamu bilang!!!! tunggu dulu,... diam sebentar,.." ucap ridho kepada Arman untuk mendengarkan sejenak apa yang terjadi,..

Ridho mendengar sebuah raungan seekor naga serta suara kepakan sayap

"goooaaarr,... gooooaaaar" suara naga

Ridho lantas mengambil sebuah pedang yang dia buat lalu mengajak Arman keluar dari bengkel untuk melihat apa yang terjadi diluar, tak ada yang menyadari akan hal itu, karena masyarakat di kota semoi hanya memiliki kekuatan Aura tingkat rendah. Arman dan ridho kebetulan memiliki kekuatan Aura tingkat tiga atau menengah yang bisa Merasakan jika ada bahaya, serta tidak terpengaruhi oleh sihir alchemist.

"ayo cepat man,.. kita mesti ke guru Bahar,... guru dalam bahaya,... aku bisa merasakannya,.. kamu juga bisa merasakannya kan,...????" tanya ridho yang sedang berlari menuju posisi gurunya.

"iya kak,.. Arman bisa merasakan aura guru mulai berkurang,.. ayo cepat kak kita mesti ke tempat guru sekarang,.." ucap Arman yang panik, dia lantas menggunakan kekuatan penuhnya dalam berlari sehingga membuat debu berterbangan di daerah sekitarnya..

"ooiii tunggu aku man,.." ucap ridho yang tertinggal jauh dibelakang Arman,.

Vous aimerez aussi

Lackey's Seducing Survival Odyssey

The world was cruel..... Especially for those who had lost their chances to shine. Aether was one of them.... Born with a golden spoon... yet, he was cast aside like a defective product. He longed for love, for warmth—but all he received was pain. Yet, he smiled, not because he wanted to, but because he had no other choice. With nothing but a broken heart and a hollow laugh, he stepped into the hell called society. "Can't you do a single thing right?!" "…Heh" "You're fired!!!" "…W-Wh…He" "I'm sorry, sir, but you need at least a bachelor's degree to apply." "…I-I am…Heh" "We can’t approve a loan without collateral." "…W-Why?" "Your father’s a politician, right? So, you know…" "…" The so-called society didn't welcome him very well... Yet, He pressed forward! After years of struggle, he finally secured a job—only to be reminded of his place. "Yeah, yeah… I know you got the job thanks to me. So don’t ever contact me or MY parents again," his brother sneered. "...Heh..." And just when he thought he had finally earned a sliver of recognition— "HONK!! HONK!!" Fate was merciless. A split second, a cruel twist, and his already miserable life came to an abrupt end. Yet, as the darkness closed in, he screamed into the void— “I JUST WANT TO LIVE!!!!!” A will that even the universe listened. !~Ding~! Reborn into a new world, Aether thought he had finally been given the chance to truly live. But instead of peace, he found himself in yet another struggle—not just to survive, but against something even more dangerous… Seduction!! Not just any seduction… but a mission to seduce and save the most unattainable women in existence! Seducing the Princess of an Empire! Seducing the Hero’s Mother! Seducing the Villain’s Wife?! ..... ... .. And the list only kept growing… He, a Mere slave, seduces them all.... WHAT KIND OF F## UP LIFE WAS THIS?!! But it wasn’t OVER—far from it.... These women… were even worse!! One wrong move, one careless mistake… and his life could be erased from existence! One thing became painfully clear—if he ever wanted to survive in this hellish world, there was only one path forward. He had to seduce them all. _________________ Release Schedule:- 2 Chapters Every Day! But wait—there’s more! Want extra chapters? Your support makes it happen! Power Stone Rewards: 500 PS = 1 Extra Chapter And for every additional 200 PS, another bonus chapter will be unleashed! Golden Ticket Rewards: 100 GT = 2 Extra Chapters For every additional 50 GT, 1 more chapter will be added! If we break into the Top 100, 5 extra chapters will drop as a celebration! Of course, Gifts are also welcomed—every bit of support fuels more chapters and more excitement! So, dear readers, rally your stones and tickets—not at me, of course… (Or should I be worried?) Either way—buckle up and enjoy the ride! Discord Server Link: 6JA46z23bw

AbiLIon · Fantastique
4.7
844 Chs

Level 1 to Infinity: My Bloodline Is the Ultimate Cheat!

They shattered his life. Now, he’ll break the world. Ethan had it all, until his best friend and the woman he loved betrayed him, leaving him crippled and forgotten. Three years of suffering later, he clawed his way to one final, desperate act… and the universe answered. A hidden quest. A second chance. A return to the moment everything began. Now, Ethan is back, on the eve of Ethereal’s launch, the world’s first fully immersive VR game and the battlefield where legends are forged. Last time, he played fair. This time? He’s armed with years of knowledge: every exploit, every secret quest, every broken mechanic that will let him climb straight to the top. But when he logs in, something is off. The system forces him into an unwanted class—Druid, the game’s biggest joke. The kind of class people pick as a dare and regret immediately. Yet as Ethan digs deeper, the truth shakes him. [Congratulations! You have unlocked the Divine Bloodline: King of Elves!] Ethan stared at the screen, unblinking. “…The hell?” The Druid class was a jack-of-all-trades, master of none—a scattered mess of abilities that mimicked other classes but never truly excelled. Their bear form lacked the raw defense of a proper tank. Their panther form was weaker than a rogue. Their healing fell short of a priest, and their magic couldn’t compare to a mage’s devastating spells. Most players abandoned the class early, realizing they could never compete at the highest level. And yet, Ethan’s stats are off the charts. His talents are absurd. His potential is beyond anything he’s ever seen. The system has given him something no other Druid ever had—a divine bloodline, legendary abilities, and a growth rate that defies logic. If Druids were meant to be weak, then Ethan was the exception that would rewrite history. He’s not just here to reclaim his throne. He’s here to take everything. Factions will rise. Empires will fall. The strongest will thrive, and the weak will perish. And the ones who betrayed him? They won’t live to do it again.

Raundel_NFT · Fantastique
4.4
191 Chs

The System Awakens: Rise of the Champion

[The System has arrived on your habitable planet, known as ‘Earth.’] [In five seconds, monsters from countless realms will invade Earth.] [Remaining Time: 5 seconds.] [You can now view your attributes, talents, abilities, and skills by simply thinking about them.] [Kill monsters, and you might survive.] “Monsters?” Damian’s breathing quickened as the pain in his chest grew sharper. On the day of the Awakening, humanity was forced to defend against an invasion of countless monsters from the towers that connected realms across the multiverse. While billions of people died helplessly, billions more seized the opportunities hidden behind the horrors spilling out of the gates. Leveling up, growing stronger, awakening talents, learning supernatural skills, changing one's very race, and even achieving immortality all became possibilities. But for Damian, who was suffering from a sickness that would kill him within a few years, the Awakening was a curse. While other humans awakened powerful talents, hunted monsters, and evolved, Damian remained talentless, a liability and a burden the awakened had to carry. Damian never wanted to be seen as weak or useless, but what could he do? He was dying. If only he had awakened a talent or at least possessed a stronger body, he might have been able to level up and cure his sickness. But he couldn’t. All that would change when a mysterious figure set him on a path that would lead him to his true destiny. Witness the rise of a warrior who would make countless men tremble in fear. Witness the rise of a monster who would force every race, every being, and every existence to kneel. Witness the rise of the Champion. Tags: [System], [Towers], [level up], [Classes], [Monsters], [Vampires], [Werewolves], [Yokai], [Dragons], [Demons], [Angels], [Gods]. [Rare Bloodlines], [unique Abilities], [Regression], [Survival], [Mystery], [Time Travel], [reincarnation], [Overpowered], [Martial Arts], [Magic], [Cultivation], [Murim], [Hell & Heaven], [Progenitors].

FlashPoint_War · Fantastique
4.5
108 Chs

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Aimé
Nouveau
warungmakan2204Lv3
Neura_DLv10
NasiRamesLv3
Magdalena_WathiLv2
Sutri_Yani_2679Lv2
ina68546Lv2

SOUTIEN

6 Top Fans
Cadeau reçu0
  • Si_KoplakSurdoué Inspiration capsule
  • putriAnggggggggiSurdoué Ice cola
  • putriAnggggggggiSurdoué Ice cola
  • meja_makanSurdoué Pizza
  • Arsy_0004Surdoué Pizza
  • kantong_kresekSurdoué Ice cola
  • kantong_kresekSurdoué Ice cola
  • kantong_kresekSurdoué Ice cola
  • Si_KoplakSurdoué Ice cola
  • Si_KoplakSurdoué Ice cola
  • Si_KoplakSurdoué Ice cola
  •  Ice cola10
  • Pizza50
  • Inspiration capsule100
  • Massage chair500
  • Luxury car1000
  • Dragon2000
  • Magic castle5000
  • Spacecraft10000