Mereka pun kembali menyelam ke dalam lautan, lekas melanjutkan pergerakan mereka ke Umanacca demi mencapai titik pertama mereka.
"Yang Mulia… ini…"
Betapa terkejutnya mereka melihat desa bawah laut yang tertata rapih di sepanjang jalan menuju pantai Umanacca.
"Rumah ini… dari tanah liat? Apa mereka Peri Laut?"
Perumahan di sana tampak sangat familiar namun kian berbeda di saat yang sama.
Peri Laut selalu tinggal di rumah tanah liat, namun motif dari lukisan, pernak-pernik serta ukiran yang tertata di dinding-dinding rumah mereka, teramat berbeda bergantung dari siapa yang merajai mereka.
Di tanah Ibunda ini berbagai bunga laut permukaan menghiasi taman-taman mereka. Dengan warna yang terdiri dari putih dan merah muda.
Motif-motif alam juga menghiasi seisi rumah-rumah mereka, dan ketimbang apa yang ada di wilayah Ratu Duyung, tempat ini jauh lebih terang dan gemilang.
"Kenapa tidak ada siapa-siapa?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com