webnovel

Tak Boleh Menikahi Mo Qijue

Translator: Wave Literature Éditeur: Wave Literature

Tong Lele tiba-tiba terkejut dengan teriakan Mo Qijue, seketika itu juga dia berhenti menangis sambil melihat pria dingin yang ada di depannya. Kemudian, dengan suaranya yang serak karena baru menangis dia berkata, "Kenapa? Papi ingin memukulku?"

"Kamu ingin dipukul?" tanya Mo Qijue.

"Kalau papi mau memukulku, pukul saja!" kata Tong Lele sambil mengangkat alis dan menantang Mo Qijue. Lalu, kalau sampai Mo Qijue berani memukulnya, dia akan beritahu ibunya.

"Cepat tidur! Jangan mengigau lagi!" kata Mo Qijue dengan dingin. Terutama jangan mengigau tentang mami lagi! batinnya.

Tong Lele kemudian berkata dengan marah sambil memeluk bonekanya, "Apakah aku mengigau ke papi? Apakah itu yang bisa membuatmu bersemangat? Aku cuma mau mami! Karena papi juga sudah membangunkanku, itu membuatku jadi tidak bisa tidur lagi, dan sekarang aku lapar!"

Tong Lele sudah menangis seharian, dan benar-benar tidak ada yang memberinya makanan. Untungnya dia sudah menyembunyikan banyak camilan di kamarnya, sehingga membuatnya tidak kelaparan. Sebenarnya, alasan dia mogok makan adalah hanya untuk menakut-nakuti pria yang ada di depannya saja.

Tong Lele tiba-tiba ingin merubah rencananya sendiri, dia ingin meminta Mo Qijue untuk membawanya keluar. Dengan begini, dia akan bisa kembali kerumahnya, dan pergi bersama ibunya.

"Kamu sendiri yang mogok makan, berarti harus kuat menahan lapar." Kata Mo Qijue, lalu dia membalikkan badan dan meninggalkan kamar anaknya.

"Dasar papi yang kejam! Aku tidak akan membolehkan mami menikah dengan laki-laki seperti ini!" kata Tong Lele begitu kesal. Jika Mo Qijue bersatu kembali dengan ibunya, dia harus mendiskusikan hal itu dengan ibunya secara matang-matang. Lalu dia akan membahas tipe-tipe orang yang seperti apa, yang tidak boleh dinikahi, terutama orang seperti Mo Qijue.

Tong Lele kembali makan makanan ringan yang telah disembunyikan, tidak ada makan malam dan tidak minum sup. Dia selalu merasa bahwa dia belum makan, dan membuat perutnya terus-terusan berbunyi.

Ketika Mo Qijue meninggalkan kamar anaknya dan turun dari tangga, dia lalu menyuruh pengurus Feng memanggil pelayan untuk memasak. Ketika mencium aroma masakan dari lantai atas, membuat perut Tong Lele semakin berbunyi. Tiba-tiba dia merasa, bahwa sebenarnya Mo Qijue yang memang terlihat dingin, namun masih sangat perhatian padanya.

Tong Lele segera memakai sepatunya dan turun dari tangga, tapi sesampainya di dapur dia hanya melihat Mo Qijue yang sedang makan. Tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, dia kemudian melihat Mo Qijue dengan mata melotot, "Kenapa papi memakan makananku?" tanyanya.

Mo Qijue saat ini sedang memakan mie sambil melirik anaknya, "Kapan aku bilang akan memasak makanan untukmu?" tanyanya.

Tong Lele yang mendengar hal itu, lalu menghentak-hentakkan kakinya, "Benar-benar kejam! Papi berencana membuat anakmu sendiri kelaparan? Benar-benar kejam! Apakah papi tidak tahu kalau aku kelaparan seharian? Kenapa papi hanya makan sendirian dan tidak menawariku?" tanyanya dengan marah.

Tong Lele berpikir, Bukankah ini seperti acara di TV? Ketika pemimpin wanita dan pria tidak makan apa pun, kemudian pemimpin itu memperlihatkan sisi lembutnya dengan memasak makanan untuk mereka. Tapi kenapa ini tidak berpengaruh? Apa karena dia bukan seorang wanita? Atau karena dia adalah papiku? batinnya.

Mo Qijue terlihat tidak peduli dengan ucapan Tong Lele, lalu dia makan dengan mengeluarkan suara 'slruuuppp'. Tidak tahan dengan hal itu, akhirnya Tong Lele langsung naik ke pangkuannya dan menyambar sumpit dan mangkuk mienya, lalu memakannya. Setelah makan semangkuk mie itu, membuatnya sangat kenyang dan puas.

Mo Qijue memperhatikan anaknya yang sedang duduk di pangkuannya, lalu dia berkata, "Setelah kenyang, naiklah ke lantai atas dan tidur!" Sejak lima tahun yang lalu, setelah menggendong anaknya pulang, sejauh ini dia belum benar-benar sadar bahwa dia adalah ayah dari anak berusia 5 tahun ini...