webnovel

Annaya & Takdirnya

Annaya terlahir sebagai gadis yang berparas cantik dan menawan, dia tumbuh sebagai pribadi yang ceria dan penuh cinta kasih untuk orangtu dan kedua kakaknya. Kebahagiaannya kian sempurna saat di nikahi pria tampan, cinta pertama yang sedari remaja sudah menjadi kekasihnya. Pria itu menjadi suami yang begitu memujanya, seolah dia adalah ratu. Limpahan cinta dan kasih pria itu suguhkan untuk Anna. Hidup berkecukupan secara materi dan cinta membuatnya tidak mengenal airmata kesedihan, sesempurna itulah hidup seorang Anna. Namun ternyata hidup tidak seindah dan sebahagia yang dia rasakan selama ini. Semua kebahagiaan runtuh saat orang yang paling di cintainya pergi meninggalkan Dunia dan dirinya dengan cara yang paling tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Ya … sosok itu adalah suaminya. Dan almarhum suaminya meninggalkan wasiat yang mencengangkan. Dan wasiat itu harus di patuhinya. Bagaimana bisa Anna hidup tanpa suaminya? Serta bagaimana bisa Anna mematuhi wasiat terakhir suaminya? Ikuti kisah nya di novel "Annaya & takdirnya". Mohon dukungan nya ya ini tulisan pertama aku semoga kalian suka.

Ardhaharyani_9027 · Urbain
Pas assez d’évaluations
530 Chs

Tidak, Ini Permintaan Suami Pada Istri

Anna menunggu Sebastian sambil membaca majalah yang ada di meja sofa, ruangan pria ini sangat maskulin, membuat siapa saja merasa nyaman berada di sana, namun ada satu yang menarik ruangan ini memiliki aroma kopi

Aroma kesukaannya.

Ceklek

Sebastian membuka pintu seketika Anna menyambutnya, ia melihat wajah suaminya seperti menahan marah, entah apa yang terjadi lagi, pikir Anna.

"Masih pagi kenapa wajahmu begitu?" Tanya Anna.

"Ibu dan anak sama-sama menyebalkan," ketusnya.

"Ibunya menyebalkan juga?" Goda Anna.

"Kamu menggodaku?" Mata Sebastian menyipit menatap tajam istrinya yang tersenyum kecil.

"Tidak," jawab Anna bohong.

"Sudah aku katakan kamu sangat buruk ketika berbohong." Sekali hentakkan Sebastian merapatkan tubuh Anna pada tubuhnya.

"Ini rumah sakit, jangan begini," ucap Anna.

"Sudah tau rumah sakit, kamu masih menggodaku, bukankah itu terlalu berani?" Sebastian bicara tepat di depan bibir Anna.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com