Mereka masuk setelah di persilahkan. Dalam ruangan itu terdapat anggota keluarga presiden.
Ibu negara yang mengenal Anna dengan baik segera menghampirinya dengan senyum hangat.
"Nyonya cantik, bagaimana kabarmu?" Sapa wanita paruh baya yang tampak sangat lelah dan raut wajah penuh kesedihan.
"Saya baik." Jawab Anna sopan. Dia mencium punggung tangan ibu negara begitu pun Gendhis.
Dia senang karena ini pertama kalinya dia bertemu langsung. Dia mengedarkan pandangannya dan melihat seorang wanita muda yang menatap Anna tidak suka.
"Syukurlah." Ibu negara itu mengelus lembut perut Anna.
"Kenalkan ini Gendhis dokter kandungan pribadiku." Gendhis merasa terharu dengan sikap nyonyanya, dia yang bukan siapa-siapa di perlakukan dengan baik.
Ibu negara itu melihat Gendhis dengan senyuman yang sangat ramah, dengan sopan pula Gendhis memperkenalkan diri yang mencium punggung wanita nomor satu di negri ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com