webnovel

Annaya & Takdirnya

Annaya terlahir sebagai gadis yang berparas cantik dan menawan, dia tumbuh sebagai pribadi yang ceria dan penuh cinta kasih untuk orangtu dan kedua kakaknya. Kebahagiaannya kian sempurna saat di nikahi pria tampan, cinta pertama yang sedari remaja sudah menjadi kekasihnya. Pria itu menjadi suami yang begitu memujanya, seolah dia adalah ratu. Limpahan cinta dan kasih pria itu suguhkan untuk Anna. Hidup berkecukupan secara materi dan cinta membuatnya tidak mengenal airmata kesedihan, sesempurna itulah hidup seorang Anna. Namun ternyata hidup tidak seindah dan sebahagia yang dia rasakan selama ini. Semua kebahagiaan runtuh saat orang yang paling di cintainya pergi meninggalkan Dunia dan dirinya dengan cara yang paling tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Ya … sosok itu adalah suaminya. Dan almarhum suaminya meninggalkan wasiat yang mencengangkan. Dan wasiat itu harus di patuhinya. Bagaimana bisa Anna hidup tanpa suaminya? Serta bagaimana bisa Anna mematuhi wasiat terakhir suaminya? Ikuti kisah nya di novel "Annaya & takdirnya". Mohon dukungan nya ya ini tulisan pertama aku semoga kalian suka.

Ardhaharyani_9027 · Urbain
Pas assez d’évaluations
530 Chs

Nyonya Cantik, Bagaimana Kabarmu?

Mereka masuk setelah di persilahkan. Dalam ruangan itu terdapat anggota keluarga presiden.

Ibu negara yang mengenal Anna dengan baik segera menghampirinya dengan senyum hangat.

"Nyonya cantik, bagaimana kabarmu?" Sapa wanita paruh baya yang tampak sangat lelah dan raut wajah penuh kesedihan.

"Saya baik." Jawab Anna sopan. Dia mencium punggung tangan ibu negara begitu pun Gendhis.

Dia senang karena ini pertama kalinya dia bertemu langsung. Dia mengedarkan pandangannya dan melihat seorang wanita muda yang menatap Anna tidak suka.

"Syukurlah." Ibu negara itu mengelus lembut perut Anna.

"Kenalkan ini Gendhis dokter kandungan pribadiku." Gendhis merasa terharu dengan sikap nyonyanya, dia yang bukan siapa-siapa di perlakukan dengan baik.

Ibu negara itu melihat Gendhis dengan senyuman yang sangat ramah, dengan sopan pula Gendhis memperkenalkan diri yang mencium punggung wanita nomor satu di negri ini.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com