Begitu Laila kembali para tetua juga masuk kedalam rumah untuk beristirahat lebih dulu. Lusi juga membawa anak-anak yang mulai mengantuk.
"Baik, sekarang tinggal kita. Ayo main permainan yang menarik!" Seru Alya.
"Apa?" Tanya Ammar yang sejak tadi diam mendengar ocehan adik-adik iparnya.
"Karena dasarnya kita semua saudara, bagaimana jika kita menceritakan masa kecil yang paling memalukan."
"Setuju." Putus Harry. Dia punya aib ketiga sepupunya.
Wajah Sebastian menggelap, "tidak setuju."
Anna yang melihat suaminya menolak dia jadi penasaran, "aku setuju." Sebastian menoleh menatap istrinya penuh tanya. Anna yang di tatap seperti itu tersenyum manis, membuat Sebastian luluh.
"Tapi kami kan tidak bersaudara," ucap Sheryl polos. Rei dan Cassie mengangguk.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com