webnovel

Annaya & Takdirnya

Annaya terlahir sebagai gadis yang berparas cantik dan menawan, dia tumbuh sebagai pribadi yang ceria dan penuh cinta kasih untuk orangtu dan kedua kakaknya. Kebahagiaannya kian sempurna saat di nikahi pria tampan, cinta pertama yang sedari remaja sudah menjadi kekasihnya. Pria itu menjadi suami yang begitu memujanya, seolah dia adalah ratu. Limpahan cinta dan kasih pria itu suguhkan untuk Anna. Hidup berkecukupan secara materi dan cinta membuatnya tidak mengenal airmata kesedihan, sesempurna itulah hidup seorang Anna. Namun ternyata hidup tidak seindah dan sebahagia yang dia rasakan selama ini. Semua kebahagiaan runtuh saat orang yang paling di cintainya pergi meninggalkan Dunia dan dirinya dengan cara yang paling tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Ya … sosok itu adalah suaminya. Dan almarhum suaminya meninggalkan wasiat yang mencengangkan. Dan wasiat itu harus di patuhinya. Bagaimana bisa Anna hidup tanpa suaminya? Serta bagaimana bisa Anna mematuhi wasiat terakhir suaminya? Ikuti kisah nya di novel "Annaya & takdirnya". Mohon dukungan nya ya ini tulisan pertama aku semoga kalian suka.

Ardhaharyani_9027 · Urbain
Pas assez d’évaluations
530 Chs

Lebih Dari Lima Belas Tahun

Senyum Rezky terukir saat melihat wajah itu semakin imut dan menggemaskan, apalagi mata yang penuh binar akan rasa cinta yang besar terhadap lawan bicaranya, semakin enak di pandang.

"Maaf kalau gitu, kita cari lagi?" Tanya Anna kecil yang saat itu menggunakan seragam SMP dengan rambut di cepol asal, poninya membuat dia semakin cantik.

"Mau cari dimana? Di susunan raknya sudah habis." Keduanya mendesah pelan.

"Toko buku lain saja, bagaimana?" Anna kecil pantang menyerah. Rezky muda menikmati suara lembut Anna yang mencoba membujuk kakaknya.

"Tapi kamu sudah lapar. Nanti sore aja minta kak Amm menemani kakak ketoko buku yang lain."

Anna kecil berpikir sejenak, dia melihat perut dan wajah kakaknya beberapa kali, membuat Rezky yang sedari tadi menatapnya tertawa rendah tanpa suara, dia sedikit menutup wajahnya dengan buku yang dia baca tadi.

"Perut Anna masih bisa menunggu. Kakak bilang novel itu sangatlah penting."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com