webnovel

Annaya & Takdirnya

Annaya terlahir sebagai gadis yang berparas cantik dan menawan, dia tumbuh sebagai pribadi yang ceria dan penuh cinta kasih untuk orangtu dan kedua kakaknya. Kebahagiaannya kian sempurna saat di nikahi pria tampan, cinta pertama yang sedari remaja sudah menjadi kekasihnya. Pria itu menjadi suami yang begitu memujanya, seolah dia adalah ratu. Limpahan cinta dan kasih pria itu suguhkan untuk Anna. Hidup berkecukupan secara materi dan cinta membuatnya tidak mengenal airmata kesedihan, sesempurna itulah hidup seorang Anna. Namun ternyata hidup tidak seindah dan sebahagia yang dia rasakan selama ini. Semua kebahagiaan runtuh saat orang yang paling di cintainya pergi meninggalkan Dunia dan dirinya dengan cara yang paling tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Ya … sosok itu adalah suaminya. Dan almarhum suaminya meninggalkan wasiat yang mencengangkan. Dan wasiat itu harus di patuhinya. Bagaimana bisa Anna hidup tanpa suaminya? Serta bagaimana bisa Anna mematuhi wasiat terakhir suaminya? Ikuti kisah nya di novel "Annaya & takdirnya". Mohon dukungan nya ya ini tulisan pertama aku semoga kalian suka.

Ardhaharyani_9027 · Urbain
Pas assez d’évaluations
530 Chs

Lalu Bagaimana Dengan Hatiku? Rinduku? Apa Itu Bukan Masalah Untukmu?

"Antar mereka." Perintah Sebastian pada Lucas.

"Kamu tidak pulang?" Anna akhirnya bertanya.

"Masih banyak pekerjaan," jawab Sebastian seadanya.

"Oh." Anna masuk kedalam mobil tanpa bertanya lagi, jawaban Sebastian menyakiti hatinya.

Sebastian memperhatikan wajah istrinya, rahangnya mengetat mendengar jawab Anna, tidak ada paksaan sedikit saja untuk memintanya pulang.

Setelah rangkaian acara berlanjut, Anna memutuskan untuk pulang lebih dulu, Brayn juga sudah sangat mengantuk. Ia pikir malam ini bisa bicara dengan suaminya, nyatanya tidak.

Tidak ada ciuman selamat malam, Anna langsung melepas genggaman suaminya dan masuk kedalam mobil, bahkan saat Sebastian menaruh Brayn di pangkuannya tidak ada suara di antara keduanya, mereka kembali asing.

Lucas melajukan mobil begitu bosnya menutup pelan pintu mobil. Sepanjang perjalanan Anna diam membisu, matanya sudah panas ingin menangis tapi ia tahan.

**

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com