"Kamu senang?" Sebastian menarik pinggul istrinya, ia menatap Anna dengan lembut, penuh cinta.
Anna mengangguk, mengelus rahang Sebastian yang sedikit kasar karena janggut mulai tumbuh, "hem, aku bahagia."
Itu cukup bagi Sebastian, setelah kepulangan mereka dari mansion utama, tak henti Anna tersenyum, matanya berbinar saat menceritakan suasana yang menurut istrinya sangat hangat, keluarga sudah harusnya begitu.
Dan untuk pertama kalinya juga Sebastian duduk bersama para bawahannya, makan dan berbincang satu meja layaknya keluarga, biasanya hanya obrolan tentang pekerjaan.
"Suatu hari kita akan duduk bersama seperti itu lagi, namun dengam situasi yang berbeda." Ketika dia dan istrinya menjadi kakek dan nenek.
"Ya, dan kebahagiaan selalu meliputi kita." Keduanya mengaminkan dalam hati.
"Kamu tau, aku sangat bahagia saat menyadari jika hanya diriku yang lebih banyak tau tentang dirimu." Sebastian menunduk dan masuk ke ceruk leher Anna lalu menyesapnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com