webnovel

Annaya & Takdirnya

Annaya terlahir sebagai gadis yang berparas cantik dan menawan, dia tumbuh sebagai pribadi yang ceria dan penuh cinta kasih untuk orangtu dan kedua kakaknya. Kebahagiaannya kian sempurna saat di nikahi pria tampan, cinta pertama yang sedari remaja sudah menjadi kekasihnya. Pria itu menjadi suami yang begitu memujanya, seolah dia adalah ratu. Limpahan cinta dan kasih pria itu suguhkan untuk Anna. Hidup berkecukupan secara materi dan cinta membuatnya tidak mengenal airmata kesedihan, sesempurna itulah hidup seorang Anna. Namun ternyata hidup tidak seindah dan sebahagia yang dia rasakan selama ini. Semua kebahagiaan runtuh saat orang yang paling di cintainya pergi meninggalkan Dunia dan dirinya dengan cara yang paling tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Ya … sosok itu adalah suaminya. Dan almarhum suaminya meninggalkan wasiat yang mencengangkan. Dan wasiat itu harus di patuhinya. Bagaimana bisa Anna hidup tanpa suaminya? Serta bagaimana bisa Anna mematuhi wasiat terakhir suaminya? Ikuti kisah nya di novel "Annaya & takdirnya". Mohon dukungan nya ya ini tulisan pertama aku semoga kalian suka.

Ardhaharyani_9027 · Urbain
Pas assez d’évaluations
530 Chs

Kalau Begitu, Aku Punya Kamila

Sebastian juga turun dari ranjang dengan perasaan tidak karuan, dia harus mandi air dingin malam ini untuk meredakan hasrat yang sudah naik.

Kalau saja--- ah sudahlah.

"Kenapa dia tidak bisa setenang adik dan kakaknya?" Sebastian mengambil alih bayi itu dan membawanya ke meja yang khusus di buat untuk mengganti popok ketiga malaikat kecil itu.

Sebastian sudah bisa mengganti popok karena sudah menjadi tugasnya setiap malam, dia tidak ingin istrinya begadang.

Sesiaga itulah pria tampan penuh karisma itu, siapa sangka diluar terlihat bagai seorang raja tanpa bantahan namun jika sudah di depan Anna, dia adalah pelayan pribadi sang ratu.

Memukul pelan pantat bayi yang sudah diam itu dia berkata, "boy, papa tidak akan memberimu adik secepat ini. Jangan ganggu waktu papa dan mommy, kami hanya melepas rindu."

Anna memukul pelan punggung tangan Sebastian dengan pelan, "jangan menyalahkannya, dia tidak tahan jika haus, lapar dan pampersnya basah."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com