webnovel

Annaya & Takdirnya

Annaya terlahir sebagai gadis yang berparas cantik dan menawan, dia tumbuh sebagai pribadi yang ceria dan penuh cinta kasih untuk orangtu dan kedua kakaknya. Kebahagiaannya kian sempurna saat di nikahi pria tampan, cinta pertama yang sedari remaja sudah menjadi kekasihnya. Pria itu menjadi suami yang begitu memujanya, seolah dia adalah ratu. Limpahan cinta dan kasih pria itu suguhkan untuk Anna. Hidup berkecukupan secara materi dan cinta membuatnya tidak mengenal airmata kesedihan, sesempurna itulah hidup seorang Anna. Namun ternyata hidup tidak seindah dan sebahagia yang dia rasakan selama ini. Semua kebahagiaan runtuh saat orang yang paling di cintainya pergi meninggalkan Dunia dan dirinya dengan cara yang paling tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Ya … sosok itu adalah suaminya. Dan almarhum suaminya meninggalkan wasiat yang mencengangkan. Dan wasiat itu harus di patuhinya. Bagaimana bisa Anna hidup tanpa suaminya? Serta bagaimana bisa Anna mematuhi wasiat terakhir suaminya? Ikuti kisah nya di novel "Annaya & takdirnya". Mohon dukungan nya ya ini tulisan pertama aku semoga kalian suka.

Ardhaharyani_9027 · Urbain
Pas assez d’évaluations
530 Chs

Jadilah Bayi Seperti Ini, Selamanya

"Al, Bapak mau ngomong sama kamu." Langkah Alya terhenti saat kakak iparnya menyampaikan pesan dari ayahnya.

"Oh, ok kak," jawabnya yang langsung berlalu keruang kerja sang ayah.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk." Suara pria paruh baya memberi izin pada Alya.

"Bapak, panggil Alya?" Tanya wanita itu sambil masuk kedalam ruangan.

"Iya, Nak. Tunggu sebentar ya, sedikit lagi selesai." Wijaya menanda tangani beberapa berkas yang ada di hadapannya.

Sembari menunggu ayahnya, Alya melihat-lihat ruang kerja yang tidak pernah berubah menurutnya, semua tertata sesuai tempatnya, jujur ia sangat jarang masuk kedalam ruangan ini, sangat membosankan melihat banyak buku yang tertumpuk di rak.

Wijaya melepas kacamata bacanya dan bangkit, ia melangkah menuju sofa tempat putri sulungnya duduk.

"Bagaimana perasaanmu sekarang?" Tanya Wijaya dengan lembut.

"Aneh, Pak." Pria paruh baya itu tersenyum

"Aneh bagaimana?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com