"Selamat siang tuan," ucapnya ramah dengan sedikit membungkuk. Sebelumnya dia tidak pernah seperti ini pada siapa pun.
"Saya ingin menjenguk Anna dan bayinya."
"Cucu mantuku bukan temanmu, panggil dia dengan sopan. Dan alasan yang kau berikan tidak masuk akal." Punggung Rayya berkeringat.
Tidak ada yang menyambut kehadirannya, dia seperti seorang yang salah masuk dalam planet. Tangannya meremas kuat tas yang di jinjingnya.
"Kakek jangan terlalu keras, lihat dia sudah ketakutan," ucap Alya lalu tertawa. Rayya menunduk, dia tidak bisa melihat siapa saja yang menertawakannya.
'Beginikah keluarga yang menjadi panutan?' Batinnya remeh.
"Tidak apa sayang, jika berani masuk ke kandang singa harus sudah mampu bertahan dengan aumannya, Rajasa sepertinya tidak mengindahkan perkataanku tempo hari." Tuan besar bicara dengan nada suara yang ramah namun jelas terasa ketidak senangannya atas Rayya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com