webnovel

Annaya & Takdirnya

Annaya terlahir sebagai gadis yang berparas cantik dan menawan, dia tumbuh sebagai pribadi yang ceria dan penuh cinta kasih untuk orangtu dan kedua kakaknya. Kebahagiaannya kian sempurna saat di nikahi pria tampan, cinta pertama yang sedari remaja sudah menjadi kekasihnya. Pria itu menjadi suami yang begitu memujanya, seolah dia adalah ratu. Limpahan cinta dan kasih pria itu suguhkan untuk Anna. Hidup berkecukupan secara materi dan cinta membuatnya tidak mengenal airmata kesedihan, sesempurna itulah hidup seorang Anna. Namun ternyata hidup tidak seindah dan sebahagia yang dia rasakan selama ini. Semua kebahagiaan runtuh saat orang yang paling di cintainya pergi meninggalkan Dunia dan dirinya dengan cara yang paling tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Ya … sosok itu adalah suaminya. Dan almarhum suaminya meninggalkan wasiat yang mencengangkan. Dan wasiat itu harus di patuhinya. Bagaimana bisa Anna hidup tanpa suaminya? Serta bagaimana bisa Anna mematuhi wasiat terakhir suaminya? Ikuti kisah nya di novel "Annaya & takdirnya". Mohon dukungan nya ya ini tulisan pertama aku semoga kalian suka.

Ardhaharyani_9027 · Urbain
Pas assez d’évaluations
530 Chs

Apa Yang Kamu Inginkan Sekarang?

Sudah dua jam Anna menangis hebat sambil menutup diri dalam selimut, biasanya jika lelah menangis wanita itu akan tertidur dengan sendirinya.

Tapi matanya enggan terpejam, ia menunggu Sebastian, ia ingin pelukan pria itu, hatinya masih tidak tenang dengan ucapan Sebastian.

'Apa dia ingin mengakhiri ini?' Entah kenapa hati Anna menjadi takut membayangkan hal itu.

Anna membolak balikkan tubuhnya, gelisah dengan pikiran dan menanti Sebastian menjadi satu.

Anna mengambil ponsel dan mencari kontak kakak laki-lakinya dengan cepat ia menekan tombol hijau dan panggilan itu tersambung.

"Hallo?" Ucap Ammar dari sebrang telpon, namun yang menyambutnya isakkan tangis Anna.

"Dek? Kamu kenapa?" Tanya Ammar panik.

"...."

Beberapa kali Ammar bertanya yang menjawab hanya isakkan yang semakin dalam, hatinya menjadi sakit mendengar kepiluan adiknya.

"Apa Sebastian menyakitimu? Katakan ada apa?!" Suara Ammar sedikit meninggi.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com