Sudah dua jam Anna menangis hebat sambil menutup diri dalam selimut, biasanya jika lelah menangis wanita itu akan tertidur dengan sendirinya.
Tapi matanya enggan terpejam, ia menunggu Sebastian, ia ingin pelukan pria itu, hatinya masih tidak tenang dengan ucapan Sebastian.
'Apa dia ingin mengakhiri ini?' Entah kenapa hati Anna menjadi takut membayangkan hal itu.
Anna membolak balikkan tubuhnya, gelisah dengan pikiran dan menanti Sebastian menjadi satu.
Anna mengambil ponsel dan mencari kontak kakak laki-lakinya dengan cepat ia menekan tombol hijau dan panggilan itu tersambung.
"Hallo?" Ucap Ammar dari sebrang telpon, namun yang menyambutnya isakkan tangis Anna.
"Dek? Kamu kenapa?" Tanya Ammar panik.
"...."
Beberapa kali Ammar bertanya yang menjawab hanya isakkan yang semakin dalam, hatinya menjadi sakit mendengar kepiluan adiknya.
"Apa Sebastian menyakitimu? Katakan ada apa?!" Suara Ammar sedikit meninggi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com