"KAU TIDAK TAU APAPUN TENTANGKU! ANDAI KAU MERASAKAN APA YANG AKU RASAKAN, AKU TIDAK JAMIN KAU BISA LEBIH BAIK DARIKU!"
"Jangan salahkan apa yang terjadi pada hidup, bukankah kau di perjuangkan sebelum di lepaskan? Aku sudah bilang sejak awal dia tidak tercipta untukmu tapi kau memaksa, sekarang nikmati hasil yang sudah kau tanam." Mata dingin Anna menatap iba Kiara, siapapun manusianya akan terhina di tatap seperti itu oleh musuhnya.
"JANGAN MENATAPKU SEPERTI ITU!!" Sebastian melihat sisi istrinya yang berbeda.
"Kau kalah." Kiara dapat membaca gerakkan bibir Anna yang berbicara tanpa suara, geramannya terdengar. Hinaan Anna tepat menusuk jantungnya, seringai iblis pria itu seolah mencabik tubuhnya tanpa sisa. Rasa sakit bercampur hinaan membuat tubuh Kiara lemas seketika.
Dia telah kalah.
Anna berbalik berjalan kehadapan suaminya, "aku ingin penjelasan," bisiknya tenang lalu segera keluar dari tempat itu.
"Lenyapkan mereka tanpa sisa." Perintahnya. Dia menyusul istrinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com