Anna seperti mayat hidup pagi ini, ia tidak tidur semalaman karena menangis. Dia duduk di balkon kamar dengan menekuk kaki, dan menenggelamkan wajahnya disana.
Brayn tidak melihat kedua orangtuanya pagi ini, dia sedih dan tatapannya menjadi murung. Rei dan Smith melihat itu ikut merasa sedih.
"Tuan, anda sarapan dulu. Mommy anda mungkin akan terlambat turun," ucap Roshie membujuk Brayn.
"Mommy tidak biasanya telat Rosh," jawab Brayn sambil menatap kearah tangga. Berharap sang ibu muncul dari sana.
Benar, Anna tidak akan pernah telat untuk menyiapkan semua kebutuhan Brayn, anak itu selalu menjadi prioritas bagi Anna.
"Akan saya lihat, anda sarapan saja dulu, waktu kita tidak banyak Tuan." Setelah mengatakan itu Rei segera pergi kelantai dua.
"Paman, apa Papa ada di ruang kerja?" Mata biru Brayn kini menatap Smith.
"Bos, ada operasi pagi ini. Jadi Dia sudah ada dirumah sakit," jawab Smith kikuk. Brayn tidak percaya akan jawaban Smith namun ia tidak membantah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com