Aneska langsung mengayuh sepedanya, terdengar suara motor dibelakangnya pergi meninggalkannya. Aneska tersenyum miris, sekarang dirinya sendiri lagi memasuki halaman rumah yang terasa sunyi. Kesepian yang siap menyambutnya pulang untuk menemaninya.
Aneska menyandarkan sepedanya ke dinding samping rumahnya. Terlihat ayam-ayam kesayangannya sedang mengais tanah mencari makan.
Aneska masuk lewat pintu belakang yang jarang dia kunci. "Aku haus," gumamnya langsung mengambil gelas dan menuangkan air.
"Segarnya," ucapnya sendiri. Dibukanya tudung saji yang ada ditengah meja makannya. "Hanya ada nasi saja."
Aneska masuk ke dalam rumah yang sepi, langsung membuka pintu kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur tua.
Matanya melihat langit-langit kamar. "Aku lapar. Bu Sugeng kenapa lama sekali? Aku kira sayurannya sudah datang."
Beberapa menit Aneska hanya terdiam menatap langit-langit kamar dengan pikiran yang entah ke mana.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com