webnovel

Perceraian Putra dan Kanaya

"Papa mau kemana?" suara nyaring Awan bertanya dan dia langsung berlari menghampiri papanya.

Putra memeluk erat Awan, sebenarnya dia berat meninggalkan putra pertamanya tapi diaa juga tidak mungkin membawanya.

"Papa ada tugas di luar kota, Sayang." jawab Putra singkat.

"Jangan lama-lama yah," pinta Awan dan Putra mengangguk.

"Mengapa mendadak, apa tidak bisa ditunda? Kanaya baru saja lahiran." ucap Yana tanpa ada rasa curiga sedikitpun.

"Sebenarnya rencana ini sudah lama, Pa. Tapi Mas Putra tahan karena aku mau melahirkan. Sekarang aku sudah lahiran jadi dia sudah tenang dan bisa pergi menyelesaikan pekerjaannya disana. Kan disini Kanaya ada papa dan mama yang jaga." Kanaya membuat alasan untuk Putra sedangkan pria itu hanya terdiam.

Putra menarik kopernya lalu memasukannya kedalam bagasi mobilnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com