webnovel

Bab 7

Selamat membaca

***

Ccciiiittt!!!

Brrraaakkk!!!

Brrraaakkk!!!

Kanaya dan Awan terjatuh dari motor karena menghindari kucing yang lewat dia rem mendadak dan membanting stir kekiri alhasil motornya menabrak pinggiran trotoar dan mereka terjatuh.

Mendengar suara motor jatuh dan suara orang-orang ramai, orang tua Kanaya ikut keluar rumah melihat siapa yang mengalami kecelakaan itu, betapa kagetnya mereka saat melihat ternyata anak dan cucu mereka sendiri yang kecelakaan.

"Ini anak dan cucunya pak Yana, cepat panggil pak Yana," ucap salah seorang tetangga yang menolong, baru saja Mereka mau berlari memberitahu kerumah orang tua Kanaya ternyata Yana dan Hara sudah berjalan menuju ke lokasi kecelakaan.

"Pak Yana, itu anak anak cucunya," ucap tetangganya mau memberitahu

"Ya Gusti, Kanaya, Awan!" teriak Hara yang sudah lebih dahulu melihat anak dan cucunya yang mengalami kecelakaan langsung mereka berlari mendekat dan memeriksa kondisi Awan dan Kanaya

"Kalian gak kenapa-kenapa kan? Ada yang berdarah? Ada yang sakit?" Tanya Yana panik sambil memeriksa semua tubuh cucunya dan anaknya. Kanaya yang sedikit shock hanya menggelengkan kepala.

"Awan gak apa-apa Eyangkung, Eyangti." malah Awan yang menjawab pertanyaan kedua eyangnya.

"Jatuhnya pelan koq, tadi mama kaget karena ada kucing lewat terus rem mendadak jadinya kami jatuh," lanjut Awan menjelaskan kejadiannya

"Ya Tuhan, syukur gak ada yang parah, perut kamu sakit Nay?" Tanya Hara dia khawatir pada kandungan sang putri.

"Gak apa-apa, Ma." jawab Kanaya sambil mengusap-usap perutnya.

"Duh mba Kanaya lagi hamil muda pakai acara naik motor segala sih." ucap salah satu tetangga yang menolongnya disana, Kanaya hanya bisa tersenyum getir.

"Emang suaminya kemana? Koq berdua doang sama Awan," seorang ibu menanyakan kehadiran Putra.

"Mas Putra kerja, Bu." jawab Kanaya singkat

Akhirnya semuanya bubar dan kembali tenang ketika Kanaya dan Awan sudah dibawa Yana dan Hara masuk kedalam rumah mereka.

"Kalian kesini kenapa berdua naik motor?" Tanya Yana pada putrinya

"Mas Putra mendadak keluar kota, Pa. Jadi Kanaya pikir mending aku dan Awan disini sementara Mas Putra gak ada dirumah,"

"Kenapa gak bilang papa biar dijemput,"

"Namanya mendadak, Pa. Lagian biasa Kanaya naik motor kemana-mana sama Awan koq, hari ini aja lagi apes gara-gara kucing,"

"Berapa hari Putra keluar kota?" Tanya Hara

"Tiga hari doang koq, Ma."

"Awan yang minta mama naik motor Eyangkung, tadinya mama mau naik mobil, semua salah Awan," ucap Awan lirih dia sedih karena dia merah penyebab kecelakaan ini terjadi

"Bukan sayang, bukan salah Awan koq. Biasanya kita naik motor kemana-mana aman kan? Udah jangan sedih yah," Kanaya berusaha membuat Awan lebih baik dan tidak merasa bersalah.

Bersyukur Kanaya dan Awan tidak ada cidera yang parah, hanya lecet dibagian siku tangan dan dengkul. Walaupun begitu Hara tetap khawatir pada kandungan putrinya.

***

Saat tiba di Jawa, Putra langsung mengirim pesan pada Kanaya menginfokan kalau dirinya sudah sampai dengan selamat, dan Kanaya membalasnya dengan menginfokan kalau dirinya dan Awan juga sudah sampai dirumah orangtuanya, dia belum menceritakan tentang kecelakaan yang terjadi tadi pagi. Bukan maksud Kanaya merahasiakan dari Putra dia hanya tidak mau suaminya jadi tidak konsentrasi dalam bekerja.

"Nay, perut kamu beneran gak kenapa-kenapa kan? Gak ada keluhan?" Tanya Hara dia khawatir dengan kandungan putrinya.

"Gak ma, beneran gak ada sakit atau pendarahan koq," jawab Naya

"Kamu itu lagi hamil muda, mama khawatir aja takutnya janin didalam kamu itu gak kuat,"

"Doain aja dia kuat didalam sini, Ma. Seperti Naya kuat menjalani hari-hari Naya dengan autoimun."

"Mamanya kuat anaknya pasti kuat yah," hibur Hara

"Iya, Ma." jawab Naya Singkat

***

Ternyata benar apa kata Dokter kalau kehamilan Kanaya kali ini tidak sama seperti kehamilan orang biasa lainnya, keluhan yang Kanaya rasakan dua kali lipat dari kehamilan sebelum dia terdiagnosa Autoimun.

Efek jatuh dari motor kemarin bukan hanya lecet tapi tubuh Kanaya menjadi banyak lebam, Kanaya sudah tidak aneh dengan lebam-lebam di sekujur tubuhnya pasalnya sebelum hamil dia juga sering mengalami hal itu. Hari ini Kanaya merasa tubuhnya tidak enak, nyeri sendi dia rasakan kembali, lemas dan wajahnya menjadi pucat.

Melihat kondisi Kanaya yang drop seperti itu Yana dan Hara membawa Kanaya ke Rumah Sakit tempat biasa dia kontrol penyakitnya.

Sesampainya dirumah sakit dan bertemu Dokter, Kanaya diminta rawat inap untuk transfusi darah, karena nilai laboratorium darah Kanaya dibawah nilai normal, HB ( Hemoglobin ) sangat rendah itu mengapa Kanaya pucat dan lemas.

Akibat kecelakaan itu tubuh Kanaya shock dan membuat Autoimunnya kumat sampai membuat HBnya mendadak turun drastis.