"Kamu sakit, Sayang?" Adrian bertanya tepat di depan wajah Alisha, masih dengan suara yang lirih. Kedua tangannya beralih memegang kedua pipi Alisha. Satu tangan berpindah ke keningnya, untuk memastikan suhu panas yang Adrian rasakan.
Wajah Alisha semakin memerah. Hawa panas yang Adrian rasakan, pastilah karena panas rasa malu yang Alisha rasa. Ingin saat itu juga Alisha tidak sadar saja. Agar tidak perlu menjawab pertanyaan Adrian tentang keadaannya.
Keadaan Alisha baik-baik saja sebelumnya. Ya, sebelum Alisha masuk ke kamar mereka dan melihat suaminya tengah berpakaian. Alisha baru tersadar, Adrian suaminya. Jadi, tidak apa-apa, bukan, jika Alisha tidak sengaja melihatnya?
Alisha berdeham sekali, menetralkan jantung dan juga menghilangkan rasa gugup yang tiba-tiba menyerangnya. "Aku gak apa-apa. Terima kasih udah bertanya."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com