webnovel

Dia Hanya Menyia-nyiakan Kebaikan Kak Lie!

Éditeur: Wave Literature

Ketiga orang itu berbalik lalu pergi.

Nian Che bergegas ke arahnya, "Kakak ipar, akhirnya aku menemukanmu!"

Ning Qing melonggarkan cengkeramannya pada gelas anggur. Dia melirik orang yang datang, tanpa mengatakan apapun.

Nian Che menunduk untuk menatap wajahnya yang cantik. Ada sedikit kekhawatiran di balik keterkejutannya.

"Kakak ipar, kenapa kamu terlihat pucat? Apa kamu tidak enak badan?"

Ning Qing menghindarinya lalu meletakkan gelas anggur, "Tidak apa-apa."

"Kamu jangan bersikap terlalu sungkan padaku. Kita kan keluarga." Alis tampan Nian Che berkerut, kekhawatirannya terlihat jelas.

"Jika kamu menemui masalah, katakan saja padaku. Jika tidak, kakakku akan mengira aku tidak menjagamu dengan baik."

"..."

Hampir semua orang di sekitarnya tahu seperti apa sikap Nian Lie terhadapnya. Apakah Nan Che benar-benar tidak tahu atau berpura-pura tidak tahu?

Ning Qing menatapnya untuk waktu yang lama, Kecuali keseriusan, di wajah pria itu benar-benar tidak ada jejak kepura-puraan.

Dia menurunkan tatapannya, tidak ada ekspresi di wajahnya, "Aku benar-benar baik-baik saja."

"Kakak ipar, kamu…"

"Dia bilang dia tidak apa-apa. Kamu tidak perlu terus menanyainya seperti itu."

Su Yinuo, yang mengenakan gaun berwarna merah muda, muncul entah dari mana dan mengejeknya.

Saat Nian Che melihat Su Yinuo, dia merasa tidak senang.

Sejak dia kecil, dia sama sekali tidak menyukai wanita ini. Dia terus mengikuti kakaknya sepanjang waktu, dia juga selalu berteriak bahwa dia ingin menikahi kakaknya.

Jika dia tidak pergi ke luar negeri, maka dia harus mendengarkan teriakan wanita ini selama dua tahun lagi, pasti dia sudah menderita serangan jantung.

Nian Che sangat membencinya.

"Aku peduli dengan kakak iparku, apa hubungannya denganmu? Pergilah."

Su Yinuo tercekat oleh kata-katanya lalu berkata dengan kesal, "Tempat ini sangat besar, aku bisa berada di mana pun yang aku suka."

"Kalau begitu tolong cari sudut lain untuk mengubur dirimu. Juga untuk menyelamatkan orang-orang agar tidak perlu jijik melihatmu." Su Yinuo meledak karena amarah, "Nian Che, bisakah kamu menjadi seorang pria terhormat? Apakah kamu harus menghinaku?"

Nian Che berkata dengan jijik, "Pria terhormat memperlakukan orang baik dengan baik, tetapi kamu bukan orang baik."

Su Yinuo menggertakkan giginya dengan kebencian.

Selama bertengkar dengannya, dia sama sekali tidak pernah menang sejak kecil.

Tatapan mata yang penuh amarahnya berpindah dari wajah tampan itu ke Ning Qing.

Dia tersenyum dingin lalu mengejeknya, "Kakak sungguh hebat. Kamu bahkan bisa bersembunyi di balik punggung orang dan melakukan hal seperti itu."

Mata Ning Qing menggelap. Bibir merahnya bergerak, tapi Nian Che sudah menghalanginya dan berdiri di depannya.

Dia tercengang. Bahu lebar pria itu tepat berada di depan matanya.

Nian Che mengangkat dagunya, matanya menunjukkan sedikit kesombongan dan penghinaan, "Su Yinuo, aku tidak peduli jika kamu cemburu. Tapi jangan macam-macam dengan kakak iparku."

Mata wanita itu melebar, seolah-olah dia telah mendengar sesuatu yang tidak masuk akal.

"Aku… aku cemburu dengannya?" Dia menunjuk Ning Qing dan merasa semua ini sangat lucu.

"Dia punya apa hingga aku harus cemburu padanya?!" 

Ada sedikit kebanggaan di kata-kata Nian Che, "Dia adalah kakak iparku!"

Su Yinuo mencibir, "Tidakkah kamu lihat bahwa dia tidak layak untuk kak Lie?!"

"Jika dia tidak layak, apa kamu layak?" 

Su Yinuo sangat kesal sehingga dia mengepalkan kedua tangan. "Nian Che, di keluarga Nian hanya kamu saja yang mengakuinya. Paman dan bibi Nian sama sekali tidak peduli dengannya!"

Nian Che tersenyum tetapi senyum itu tidak sampai ke matanya, "Tidak masalah apakah mereka menganggapnya atau tidak…"

Su Yinuo tidak mau kalah tentang hal ini, "Paman dan bibi Nian meninggalkan acara lebih awal ketika mereka mendengar bahwa kak Lie akan membawanya. Bukankah itu sudah jelas menunjukkan sesuatu?"

"..."

Ning Qing mendengarkan pertengkaran di antara keduanya. Dari yang awalnya terkejut, secara bertahap dia menjadi tenang, kemudian berubah menjadi bingung.

Dia sedikit terkejut melihat Nian Che membelanya. Tapi, orang tuanya, ternyata tidak menyukai dirinya? Ning Qing menatap Su Yinuo yang sangat marah melalui bahu pria itu.

Wanita itu menatapnya dengan garang, sambil berkata dengan enggan dan kesal, "Selain itu, dia berpakaian seperti ini, hanya membuang-buang kebaikan hati kak Lie!"

Kebaikan hati? Ning Qing mengernyit, "Apa maksudmu?"

Sebelum dia mendapatkan jawaban, sebuah tangan besar melingkar di pinggangnya.

Tubuh Ning Qing membeku. Dia merasakan panas menyebar dari pinggangnya ke seluruh punggungnya.

Dia bisa merasakan nafas hangat di bagian belakang telinganya. Seketika dia tidak berani bergerak lagi. Dan suara yang dalam terdengar di telinganya.

"Apa yang kalian bicarakan?"