Sinar pagi tampak mengintip malu - malu melalui tirai jendela menyapu hangat sejoli yang sedang bergelung dibalik selimut tebal. Sayangnya, sapuan hangat tak juga mengiringi siluet keduanya menyambut sang mentari. Sepertinya rasa lelah akibat percintaan semalam telah membuat keduanya enggan membuka mata.
Namun, sang mentari tak membiarkan mereka berlama - lama tenggelam ke dalam rasa malas. Sapuannya kian terasa hangat hingga menyilaukan mata memaksa siluet biru terbuka sempurna. Seketika mengernyit akibat silau yang kian menerpa.
Ekor matanya tampak melirik pada arah jarum jam yang menggantung di dinding. "Em, pantas saja sang surya sudah tersenyum lebar." Gumamnya. Setelahnya, diliriknya sang istri yang yang kian merapat ke dalam pelukan. Sepertinya Amira benar - benar terlelap di dalam tidurnya hingga tak sedikit pun terusik dan hal itu juga yang membuat Louis tak tega untuk membangunkan istri tercinta.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com