Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit. Kini, mobil yang membawanya pergi sudah memasuki area parkir sebuah rumah sakit terkenal di Bali.
Ekor matanya melirik tajam ke arah Amira. "Ayo, turun!" Sayangnya, Amira sepertinya sedang larut ke dalam pikiran sendiri sehingga tidak mendengar apa yang Louis katakan.
Bibir kokoh tersenyum geli bermanjakan wajah cantik ketika sedang melamun. Kalau seperti ini Amira terlihat lucu dan menggemaskan. "Memikirkan apa, huh?" Tanyanya sambil membukakan selft belt.
Pertanyaan yang datang secara tiba - tiba telah menyentak kesadaran Amira, memaksa sang pemilik menolehkan wajahnya dengan segera. Tanpa dapat tertepis lagi gerakan yang secara tiba - tiba itupun telah membuat hidung keduanya saling bersentuhan.
Nafas hangat mulai bersahutan mengirimkan desiran hebat yang merayapi ke setiap aliran darah. Rasa panas mulai bergulung - gulung hingga debaran jantung kian memacu 1.000 kali lebih cepat dari biasanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com