Inilah moment terbaik di dalam hidup seorang Louis Leigh Osbert. Dan inilah saat - saat yang dia tunggu - tunggu hingga bertahun - tahun lama. Perjalanan cinta yang tak mudah tak membuat seorang Louis pasrah dan menyerah. Lelaki tersebut dengan penuh kesabaran diiringi dengan doa dan usaha berusaha membawa kembali wanita pujaan ke dalam pelukan. Dan hari ini Amira nya kembali. Sepenuhnya telah kembali.
Senyuman di bibir kokoh kian melebar hingga memperlihatkan deretan gigi putihnya. Bersamaan dengan itu sebelah tangan kekar masih setia mengusap puncak kepala dengan penuh kelembutan, sesekali mengecup dengan penuh kasih sayang. "Maaf." Hanya satu kata yang terucap dari bibir kokoh, akan tetapi mampu membuat Amira langsung melepas pelukan dengan segera. Siluet hitam tampak mengunci pada wajah tampan. "Maaf, untuk apa?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com