Saat ini amira terbaring di ranjang rumah sakit. Kondisinya benar - benar sangat parah sehingga membutuhkan perawatan intensif. Sudah 2 hari ini Amira di rawat di rumah sakit, akan tetapi selama itu pula Azriel tidak berkunjung menjenguk.
Sunyi, sepi, sendiri, itulah tiga kata yang paling tepat untuk menggambarkan bagaimana perasaan Amira saat ini. Ditatapnya sekeliling yang tampak sepi. Hanya suara riuh dari luar lah yang mengusik pendengaran Amira saat ini. Sungguh miris nasib seorang Amira Anindita Tanzel, harus menelan pil pahit kehidupan yang di akibatkan oleh suami nya sendiri.
Bibir ranum tampak mengulas senyum tipis mengiringi pergerakan bibirnya. "Maafkan Amira, Opa. Maafkan Amira, Pa. Amira, sudah tidak tahan dengan sikap, Mas Azriel. Maaf karena Amira sudah tidak bisa mempertahankan lagi pernikahan Amira, dengan Mas Azriel." Lirihnya beriringan dengan linangan air mata yang terus saja mengalir deras hingga berubah menjadi isak tangis.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com